dc.description.abstract | Motorik kasar merupakan salah satu aspek perkembangan anak usia dini yang melibatkan otot-otot besar anak dalam melakukan suatu gerakan. Aspek tersebut dapat dikembangkan melalui beberapa kegiatan diantaranya yang berhubungan dengan gerak yaitu kegiatan menari. Kegiatan menari di TK Plus Al-Hujjah dikemas dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan setiap hari Sabtu. Menurut guru ektrakurikuler tari, anak-anak masih kesulitan dalam melatih keseimbangan, mengkoordinasikan gerak tangan, kaki dan mata sesuai dengan tahap perkembangannya. Perbedaan perkembangan tersebut juga didapat dari hasil observasi pada tanggal 26 Oktober 2017 sampai dengan 15 November 2017 pada kegiatan-kegiatan yang lain yaitu senam irama setiap pagi sebelum masuk kelas, bermain ayunan, memanjat, melempar dan menangkap bola pada saat jam istirahat. Seharusnya kegiatan-kegiatan tersebut dapat mengoptimalkan kemampuan motorik kasar anak, namun pada kenyataannya kemampuan motorik anak belum optimal. Adapun bentuk kegiatan ekstrakurikuler menari tersebut diikuti oleh 12 anak perempuan baik kelas A maupun kelas B dengan tema tari tradisional yaitu Tari Semut, maka peneliti tertarik untuk menelaah peran kegiatan menari di TK Plus Al-Hujjah.
Berdasarkan uraian tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peran kegiatan menari Tari Semut dalam upaya mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Plus Al-Hujjah Sumbersari Jember Tahun Pelajaran 2017/2018?. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan/memaparkan peran kegiatan menari Tari Semut dalam upaya mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Plus Al-Hujjah Sumbersari Jember Tahun Pelajaran 2017/2018.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif, yang dilakukan di TK Plus Al-Hujjah Sumbersari Jember selama 6 (enam) minggu. Sumber data diperoleh dari informan kunci, yaitu anak usia 5-6 tahun yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari dan informan pendukung yaitu guru ekstrakurikuler tari, kepala sekolah, dokumentasi dan kepustakaan. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan melalui empat tahapan, yaitu proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil observasi dan analisis data dapat disimpulkan bahwa peranan kegiatan menari Tari Semut dalam upaya mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Plus Al-Hujjah terdapat beberapa peranan yaitu stimulus dari guru, rewarding, kesiapan dalam menari, motivasi dari guru dan anak serta gerakan sederhana yang mudah diikuti. Peranan kegiatan menari tersebut dapat mempengaruhi kemampuan motorik kasar anak ditandai dengan berkembangnya unsur-unsur motorik kasar anak (berdasarkan Permendikbud RI Nomor 146 Tahun 2014) poin 1 dan 2 yaitu unsur kelenturan, keseimbangan, kelincahan dan koordinasi mata-kaki-tangan-kepala. Kegiatan menari di TK Plus Al-Hujjah tersebut ditemukan suatu kendala pada manajemen sarana prasarana, yaitu ruangan yang digunakan untuk menari merupakan ruang kelas yang kurang luas untuk menampung 12 anak untuk melakukan gerakan sehingga mempengaruhi kualitas gerakan anak.
Saran yang dapat disampaikan yaitu anak hendaknya menjadikan kegiatan menari sebagai alternatif kegiatan rutin yang dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah untuk mengembangkan kemampuan motorik kasarnya. Guru hendaknya menciptakan pembelajaran menari yang menarik dan menyenangkan sehingga banyak anak yang tertarik untuk mengikuti tari. Dukungan dari pihak sekolah mendukung dan memfasilitasi apa yang dibutuhkan anak saat kegiatan menari sehingga kemampuan anak berkembang optimal, salah satunya adalah ruangan yang digunakan dalam menari. | en_US |