dc.description.abstract | Perkembangan motorik kasar untuk anak usia dini sangat penting, namun terdapat beberapa anak yang berkembang kurang optimal. Oleh karena itu, perlu adanya pemberian rangsangan untuk dapat mengoptimalkan perkembangan motorik kasar anak usia dini dengan bantuan dari pendidik. Untuk merangsang perkembangan motorik yang baik, anak usia dini perlu diberikan latihan yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Apabila perkembangan motorik kasar anak mendapat latihan yang sesuai dengan karakteristik anak, maka kecenderungan anak akan lebih mudah mengembangkan gerak motorik kasarnya. Kemampuan motorik kasar anak usia dini diawali dengan melakukan latihan gerak dasar. Gerak dasar merupakan kemampuan yang berguna dan dibutuhkan anak, gerak dasar sangat penting dalam upaya menanamkan dasar yang benar dalam bergerak. Dengan memberikan latihan keterampilan gerak dasar maka perkembangan motorik kasar anak usia dini lebih optimal.
Adapun indikator dari perkembangan motorik kasar anak usia 3-4 tahun meliputi berjalan dan melompat. Berdasarkan studi pendahuluan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara perkembangan motorik kasar anak usia 3-4 tahun dengan katerampilan gerak dasar di KB Gita Nusa Kabupaten Jember. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perkembangan motorik kasar anak usia 3-4 tahun dengan keterampilan gerak dasar di KB Gita Nusa Kabupaten Jember. Adapun manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan dan literatur bagi peneliti lain tentang perkembangan motorik kasar dan keterampilan gerak dasar. Sedangkan manfaat praktis dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan dalam pembelajaran mengenai perkembangan motorik kasar dan keterampilan gerak dasar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penentuan tempat penelitian dengan menggunakan metode purposive area yaitu KB Gita Nusa Kabupaten Jember dikarenakan peneliti memiliki beberapa pertimbangan dalam memilih tempat penelitian tersebut. Subjek penelitian dalam penelitian ini berjumlah 20 peserta didik ditentukan dengan menggunakan teknik populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yakni melalui observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan peneliti yakni dengan menggunakan rumus korelasi tata jenjang.
Hasil perhitungan antara perkembangan motorik kasar anak usia 3-4 tahun dengan keterampilan gerak dasar secara keseluruhan diperoleh nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 0,704. Jika dikonsultasikan harga 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 0,450 pada taraf kepercayaan 95% menunjukkan bahwa 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,704 > 0,450. Dengan harga 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar daripada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa keterampilan gerak dasar memberikan kontribusi terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 3-4 tahun di KB Gita Nusa Kabupaten Jember. Perhitungan rincian tiap indikator berjalan sebesar 0,644 dengan tingkat korelasi tinggi, untuk indikator melompat sebesar 0,461 dengan tingkat korelasi cukup.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara perkembangan motorik kasar anak usia 3-4 tahun dengan keterampilan gerak dasar di KB Gita Nusa Kabupaten Jember, dengan tingkat korelasi antara perkembangan motorik kasar dengan keterampilan gerak dasar termasuk dalam kategori tinggi. Adapun saran yang diberikan peneliti kepada lembaga diharapkan untuk mampu mempertahankan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan motorik kasar anak usia dini, serta lebih merangsang perkembangan motorik kasar dengan melalui keterampilan gerak dasar. Bagi peneliti lain disarankan dapat meneliti lebih lanjut yang sehubungan dengan keterampilan gerak dasar seperti berlari, melayang, berayun, mendorong, menggiring dan menendang. | en_US |