dc.description.abstract | Perilaku adalah sifat yang kemudian berturut-turut disusul oleh perilaku seorang perawat, pelayanan kesehatan dan keturunan yang mempunyai andil yang paling kecil terhadap status kesehatan (Notoatmodjo, 2007). Tingkah laku perawat atau perilaku yang dianggap lebih mendapatkan penjelasan tentang perilaku manusia yang dapat dilihat, sehingga perawat profesional memiliki tingkah laku ini yang dapat menjelaskan tentang siapa orang tersebut (Hidayat, 2009). Perilaku perawat profesional adalah sifat yang dapat diartikan sebagai suatu keinginan atau aktivitas organisme yang bersangkutan, baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku seorang perawat pada hakikatnya adalah perilaku suatu aktivitas dari individu itu sendiri, yang mempunyai bentangan sangat luas mencakup seperti berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, berfikir persepsi dan emosi. Perilaku adalah sifat seseorang yang tampak pada kegiatan organisme pada pekerjaan tersebut yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan (Notoatmodjo, 2012).
Burnout adalah respon yang berkepanjangan terkait faktor penyebab stres yang terus menerus terjadi di tempat kerja yang merupakan hasil perpaduan dengan pekerjaan dan pekerjaanya (Papalia, 2007). Burnout adalah kelelahan kerja dalam suatu proses psikologis pembawaan tekanan stres pada pekerjaan yang tidak hilang, mengalami kelelahan emosi, perubahan kepribadian, dan perasaan penurunan yang ada pada diri seseorang (Retno, 2014). Tujuan dari penelitan ini adalah mengidentifikasi gambaran perilaku profesional dan kecenderungan mengalami burnout pada perawat di ruang rawat inap rumah sakit daerah Kalisat Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan metode yaitu penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.
Penelitian cross sectional adalah penelitian yang tiap subjek penelitiannya diukur secara sesaat dan sekali dalam satu waktu (Setiadi, 2007). Sampel penelitian ini berjumlah 31 responden yang berada di 3 ruang rawat inap seperti ruang anak, ruang internal, ruang bedah di rumah sakit daerah kalisat kabupaten jember. Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner perilaku profesional terdapat 26 pertanyaan dan burnout terdapat 14 pertanyaan, kuesioner memiliki 5 pilihan jawaban. Analisa data pada penelitian ini adalah menggunakan analisis deskriptif.
Hasil analisis karakteristik responden menunjukkan usia rata-rata adalah 33,61 tahun, sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak 20 perawat dan laki-laki 11 perawat, paling banyak memiliki pendidikan terakhir adalah D3 25 perawat dan S1 6 perawat, lama bekerja di rumah sakit rata-rata adalah 9,68 tahun sedangkan lama bekerja di ruang rawat inap rata-rata adalah 8,61 tahun, sebagaian besar status perkawinan yang sudah menikah 30 perawat dan yang belum menikah 1 perawat, hasil sebaran kuesioner tentang perilaku profesional adalah 31 responden terdapat kejadian perilaku profesional dengan nilai tengah 104,00 memiliki nilai minimal 29 dan nilai maksimalnya 112. Kuesioner tentang perilaku profesional memiliki dua kategori yaitu tinggi dan rendah. Responden yang memiliki perilaku profesional tinggi sebanyak 16 responden dan hasil sebaran kuesioner tentang burnout adalah 31 responden terdapat kejadian burnout dengan nilai rata-rata 57,58 dengan nilai minimal 43 dan nilai maksimalnya 70. Kuesioner tentang burnout memiliki dua kategori yaitu tinggi dan rendah. Responden yang memiliki burnout rendah sebanyak 18 responden.
Berdasarkan penelitian ini adalah gambaran perilaku profesional tidak muncul secara langsung didalam diri seorang perawat namun dipengaruhi oleh faktor personal seperti distress pengalaman selama bekerja, karakteristik individu, kepribadian, dan keterampilan interpersonal. Gambaran burnout muncul secara langsung didalam diri seorang perawat namun dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti lingkungan kerja seseorang terhadap psikologis yang kurang baik, kurang dukungan keluarga, kurang dukungan sosisal dari atasan, tuntunan pekerja, dan pekerjaan yang monoton. | en_US |