Sistem Bagi Hasil Tanaman Jeruk Desa Kebondalem Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Tanaman hortikultura meliputi tanaman buah-buahan (fruits), sayur-sayuran (vegetables), tanaman berkhasiat obat (medical palants) dan tanaman hias (ornamental plants) termasuk didalamnya tanaman air. Masalah yang penting dari komoditas hortikultura adalah sifat bahannya yang cepat mengalami pembusukan, padahal produk hortikultura bernilai sangat tinggi pada kondisi segar. Desa Kebondalem merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Bangorejo. Masyarakat petani di Desa Kebondalem sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani jeruk. Mayoritas petani jeruk Desa Kebondalem memiliki lahan garapan jeruk kurang dari 2 hektar. Kondisi ini menyebabkan petani jeruk kesulitan dalam mengelola tanaman jeruk sendiri. Petani jeruk Desa Kebondalem yang tidak mampu mengelola lahan pertanian jeruknya sendiri melakukan sistem bagi hasil. Sistem bagi hasil dilakukan untuk meringankan beban pemilik tanah. Adanya sistem bagi hasil membantu petani pemilik dalam mengelola tanaman jeruk dan masih ikut andil dalam pembagian hasil panen jeruk tersebut. Perumusan masalah yang akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah sistem bagi hasil tanaman jeruk di Desa Kebondalem Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi dan hubungan sosial petani pemilik dan penggarap pada sistem bagi hasil tanaman jeruk Desa Kebondalem Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi. Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui sistem bagi hasil tanaman jeruk di Desa Kebondalem Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi dan Untuk menjelaskan hubungan sosial petani pemilik dan petani penggarap dalam sistem bagi hasil tanaman jeruk di Desa Kebondalem Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi.