Histopatologi Hepar Mencit (Mus Musculus) Strain Balb/C Setelah Pemberian Ekstrak Etanol Daun Tapak Dara (Catharanthus Roseus)
Abstract
Tapak dara (Catharanthus roseus) merupakan spesies tanaman yang termasuk ke dalam famili Apocynaceae. Tanaman tapak dara memiliki berbagai macam senyawa aktif sehingga mampu mengobati berbagai macam penyakit salah satunya sebagai antikanker. Senyawa aktif yang terkandung dalam tapak dara ada adalah asam fenol, flavonoid, dan alkaloid. Alkaloid merupakan senyawa yang paling banyak ditemukan pada tanaman ini diantaranya vinblastin dan vincristin. Vinblastin dan vincristin adalah senyawa berpotensi sebagai obat antikanker karena dapat menghambat perakitan benang spindel yang diperlukan untuk pemisahan kromosom pada saat proses mitosis sehingga sel kanker tidak dapat bermitosis. Penggunaan tapak dara dalam jangka panjang dapat memberikan dampak yang negatif bagi organ tubuh khususnya pada organ hepar karena dapat menyebabkan kerusakan berupa degenerasi dan nekrosis. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun tapak dara terhadap histopatologi hepar mencit khususnya degenerasi hidrofik dan nekrosis piknosis pada hepatosit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan hewan uji berupa mencit strain Balb/C sebanyak 30 ekor yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kontrol (mencit tanpa perlakuan), dosis 1 (mencit diberi ekstrak daun tapak dara 500mg/KgBB), dan dosis 2 (mencit diberi ekstrak tapak dara 600mg/KgBB). Pemberian ekstrak daun tapak dara dilakukan secara oral (gavage) sebanyak 1ml/hari sesuai dosis yang ditentukan. Data yang diperoleh berupa jumlah hepatosit degenerasi hidrofik dan nekrosis piknosis dianalisis menggunakan SPSS versi 22.0 uji nonparametrik Kruskal-Wallis dengan taraf kepercayaan 95% atau nilai α=0,05. Selanjutnya untuk mengetahui beda nyata antar kelompok dilakukan uji lanjutan nonparametrik Wilcoxon.