dc.description.abstract | Ibu rumah tangga saat ini menjadi kelompok yang paling rentan untuk
terinfeksi HIV/AIDS, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor risiko
terbesar penyebab penularan HIV/AIDS adalah kelompok heteroseksual dan salah
satunya yaitu kelompok populasi ibu rumah tangga, sehingga ibu rumah tangga
sangat rentan untuk terinfeksi HIV/AIDS, berdasarkan hal tersebut diperlukan
adanya penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk menggali
lebih dalam terhadap pengalaman ibu rumah tangga dengan HIV/AIDS. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengalaman ibu rumah tangga
mengalami kerentanan terhadap HIV/AIDS di komunitas.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi. Teknik pemilihan partisipan pada yaitu menggunakan
teknik nonprobability sampling jenis purposive sampling. Kriteria partisipan yaitu
ibu rumah tangga dengan HIV/AIDS yang berdomisili di Kabupaten Jember,
menjalani terapi ARV, dan bersedia menjadi partisipan; ditemukan lima partisipan
dengan mendapatkan pendampingan dari kelompok dukungan sebaya (KDS)
Pelangi Kabupaten Jember. Instrumen penelitian antara lain catatan lapangan, alat
perekam, serta pedoman wawancara dengan enam pertanyaan antara lain:
(1)Bagaimana pengalaman ibu rumah tangga dengan HIV/AIDS? (2)Bagaimana pengalaman ibu secara fisik? (3)Bagaimana pengalaman ibu secara psikologis?
(4)Bagaimana keadaan ekonomi ibu saat ini? (5)Bagaimana pengalaman iu saat
bersosiallisasi dengan masyarakat? dan (6)Bagaimana pandangan ibu terhadap
penilaian masyarakat terhadap ibu?. Analisa data yang digunakan yaitu dengan
menggunakan teknik Colaizzi. Penelitian ini telah memenuhi uji etik penelitian
oleh komisi etik penelitian kesehatan No.059/UN25.8/KEPK/DL/2018. Hasil
penelitian menghasilkan sembilan tema penelitian yang merupakan uraian dari
tujuan penelitian antara lain cara penularan, lama proses penyakit, tanda dan
gejala penyakit, respon psikologis yang dialami oleh partisipan, keadaan ekonomi
keluaraga partisipan, terapi yang dilakukan oleh partisipan, fasilitas layanan
kesehatan yang diakses dalam terapi, peran sistem pendukung, serta adanya upaya
pencegahan penularan HIV/AIDS kepada individu yang lainnya.
Kondisi ibu rumah tangga dengan HIV/AIDS yang paling rentan adalah saat
mengetahui bahwa dirinya dinyatakan positif HIV/AIDS serta selama belum
mendapatkan sistem pendukung, hal tersebut akan berpengaruh terhadap
kerentanan secara fisik dan psikologis partisipan. Dukungan dan pendampingan
dari keluarga, petugas kesehatan profesional, pemerintah, serta dukungan dari
kelompok sebaya sesama ODHA sangat diperlukan oleh ibu rumah tangga dengan
HIV/AIDS dengan melibatkan asuhan keperawatan yang komprehensif di klinik,
keluarga dan komunitas, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan dan
meningkatkan kualitas hidup ibu rumah tangga dengan HIV/AIDS. | en_US |