Kejadian Dan Karakteristik Cidera Pada Petani Di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember
Abstract
Occupational Health Nursing (OHN) atau keperawatan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan peran perawat dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (k3) yang berfokus pada promosi dan pemulihan kesehatan, perlindungan dari pekerjaan yang berhubungan dengan bahaya lingkungan dan pencegahan penyakit dan cedera. Keperawatan kesehatan kerja melalui perawatan primer perlu dilakukan pada pekerja di sektor informal seperti petani. Pekerjaan petani adalah pekerjaan yang berpotensi menimbulkan cidera karena sering melakukan kegiatan seperti membungkuk, jongkok, berlutut, membawa beban, aktifitas yang dilakukan secara berulang-ulang, dan lingkungan kerja yang berganti-ganti temperatur. Cidera dapat terjadi akibat pekerjaan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja. Beberapa faktor penyebab diantaranya, faktor intrinsik (host/individu), faktor agent (sumber), faktor eksternal meliputi, kondisi lingkungan, jam kerja, musim dan pembagian kerja.
Tujuan penelitian ini mengetahui kejadian dan karakteristik cidera pada petani di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Desain penelitian ini adalah deskriptif dan teknik sampel simple random sampling dengan jumlah sampel 100 orang petani. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner identifikasi karakteristik cidera pada petani. Data numerik disajikan dalam bentuk mean, standar deviasi, median, modus dan data kategorik disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase.
Hasil analisis karakteristik responden menunjukkan bahwa sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, rata-rata usia petani adalah 49,94 tahun dan sebagian besat tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD). Kejadian cidera petani sebagian besar pernah mengalami cidera sebanyak 85 orang (85%). Karakteristik cidera petani paling banyak yaitu jenis luka terbuka sebanyak 45 (52,94). Petani yang memakai alat pelindung diri secara safety sebanyak 10 orang (10%), nilai tengah stres kerja sebesar 41,00, rata-rata posisi kerja (ergonomi) petani sebesar 45,13 dan rata-rata kelelahan kerja yang dialami oleh petani sebesar 60,21. Alat yang digunakan bekerja oleh petani sebagian besar adalah peralatan tradisional sebanyak 94 orang (94%), petani pernah cidera akibat alat yang digunakan dalam bekerja sebanyak 74 orang (87,1%), dan sebagian besar cidera karena alat tradisional yang digunakan saat bertani sebanyak 73 orang (98,65%). Sebagian besar petani juga pernah mengalami cidera karena binatang sebanyak 59 orang (69,4%) yang berada di sawah dan binatang yang menyebabkan cidera paling banyak adalah serangga sebanyak 31 orang (52,5%). Pengalaman bekerja petani sebagian besar lebih dari 19 tahun sebanyak 63 orang (63%), sebagian besar petani bekerja selama lebih dari 9 bulan selama 1 tahun sebanyak 51 orang (51%) dan sebagian besar petani bekerja selama 7 hingga 9 jam per hari sebanyak 66 orang (66%). Sebagian besar petani tidak bekerja sendiri selama bertani sebanyak 80 orang (80%).
Hasil penelitian ini dapat dijadikan gambaran oleh perawat dan Puskesmas mengenai permasalahan kesehatan khususnya cidera yang dialami petani. Perawat dapat melakukan pencegahan, intervensi dan pendidikan kesehatan mengenai beberapa faktor yang berpotensi dapat menyebabkan cidera dan penggunaan pelindung diri kepada petani sehingga dapat menurunkan angka kejadian cidera pada saat bekerja dan pihak Puskesmas dapat membentuk serta mengoptimalkan program kesehatan kerja pada pekerja khususnya petani.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]