dc.description.abstract | Pesatnya perkembangan teknologi pada era saat ini terus mengalami
peningkatan yang tinggi, sehingga akan membuat pemakaian terhadap energi listrik
pun juga mengalami peningkatan yang tinggi, seperti pada tempat-tempat industri,
perkantoran, dan perumahan. Seiring berjalannya waktu, beban listrik yang
digunakan juga akan semakin besar. Untuk mengantisipasi hal tersebut, dibutuhkan
metode agar dapat memprediksikan jumlah beban listrik yang akan didistribusikan
kepada konsumen agar dapat menghindari kerugian seperti pemadaman secara
bergilir. Hal tersebut justru akan membuat konsumen menjadi khawatir dan sangat
tidak nyaman dalam menggunakan energi listrik. Maka dari itu dibutuhkan suatu
metode peramalan beban listrik untuk memprediksi jumlah beban yang dibutuhkan
di dalam beberapa waktu ke depan.
Penelitian untuk meramalkan beban listrik ini menggunakan simulasi
dengan software Matlab. Data yang digunakan pada penelitian kali ini merupakan
data beban puncak listrik setiap bulan selama 8 tahun yang terbagi menjadi 2 data,
yaitu data input dan data target. Metode yang diterapkan pada penelitian kali ini
yaitu metode recurrent neural network dengan optimasi levenberg marquardt. Data
yang dipakai untuk pelatihan penelitian ini yaitu data pada pertengahan tahun 2010
sampai dengan pada tahun 2017, dimana dari data-data tersebut akan dibagi
menjadi data input dan data target pelatihan recurrent neural network. Data tersebut
disusun menjadi 42 data input dan 12 data target, serta menggunakan 13 pola yang
berbeda, dimana pergantian pada setiap pola merupakan pergeseran dari data input
dan data target yang bertujuan untuk meminimalkan jumlah nilai error dari suatu
metode peramalan. Hasil dari peramalan beban listrik yang didapatkan yaitu nilai MAPE (Mean
Absolute Percentage Error) yang merupakan perhitungan akurasi peramalan
terhadap target, pada pengujian peramalan beban dengan menggunakan metode
recurrent neural network dengan optimasi levenberg marquardt didapatkan nilai
MAPE sebesar 4,455%. Nilai MAPE tersebut sudah memiliki tingkat akurasi yang
tinggi, dimana C. D. Lewis pada tahun 1982 pada bukunya yang berjudul Industrial
and Business Forecasting Methods: A Radical Guide to Exponential Smoothing and
Curve Fitting, mengatakan bahwa nilai MAPE yang kurang dari 10% sudah dapat
dikategorikan memiliki tingkat akurasi peramalan yang tinggi. Data peramalan
yang didapatkan pada penelitian ini yaitu data peramalan beban yang akan terjadi
di wilayah Jember sejak awal Januari tahun 2018 sampai dengan akhir Desember
tahun 2023.
Nilai data beban listrik di wilayah Jember mengalami kenaikan yang cukup
tinggi setiap tahunnya meskipun data beban listriknya masih bersifat fluktuatif pada
bulan-bulan tertentu. Nilai error terkecil pada perbandingan antara data beban
sekunder dengan data hasil peramalan beban menggunakan metode recurrent
neural network dengan optimasi levenberg marquardt yaitu sebesar 0,097% pada
bulan April 2016 dengan selisih data beban sebesar 0,0637 MW dan nilai error
terbesar yaitu sebesar 21,619% pada bulan November 2016 dengan selisih data
beban sebesar 14,3149 MW. | en_US |