Show simple item record

dc.contributor.advisorAHMAD, Adib Rosyadi
dc.contributor.advisorDEDI, Dwilaksana
dc.contributor.authorDENI, Tri kurniawan
dc.date.accessioned2018-11-27T11:58:50Z
dc.date.available2018-11-27T11:58:50Z
dc.date.issued2018-11-27
dc.identifier.nimNIM121910101099
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88515
dc.description.abstractPertumbuhan jumlah penduduk yang terus bertambah menyebabkan produksi sampah dan kebutuhan energi meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan menangani permasalahan sampah yang semakin meningkat, maka diperlukan suatu langkah tepat. Biogas merupakan sumber energi terbarukan yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme dalam keadaan tanpa udara (anaerobik). Biogas merupakan penyelesaian yang tepat untuk mengatasi permasalahan sampah dan memenuhi kebutuhan energi masyarakat. Pada umumnya gas yang terbentuk dari penguraian bahan organik oleh mikroorganisme terdiri dari campuran gas CH4, CO2, H2O, N2, dan NH3. Kandungan gas pengotor (CO2, H2O, N2, dan NH3) dalam biogas sangat merugikan, oleh karena itu diperlukan suatu perlakuan untuk mengurangi kandungan gas pengotor, terutama kandungan gas CO2 yang memiliki persentase gas pengotor terbesar. Dalam penelitian ini, melakukan pengamatan karakteristik pembakaran biogas yang meliputi kalor pembakaran, kecepatan rambat api, dan perilaku ion untuk mengetahui kualitas biogas sampah buah sebelum dan setelah purifikasi dengan menggunakan larutan KOH. Penelitian ini dilakukan dengan memanaskan air untuk mengetahui nilai kalor pembakaran, melakukan pengujian dengan variasi AFR untuk mengetahui kecepatan rambat api dan jumlah ion, dan membandingkan hasil yang didapatkan pada masing-masing pengujian karakteristik pembakaran biogas sebelum dan sesudah purifikasi untuk mengetahui kualitas kedua jenis biogas. Hasil penelitian diperoleh kualitas biogas yang sudah dipurifikasi dengan menggunakan larutan KOH lebih baik dibandingkan dengan biogas yang belum dipurifikasi. Persentase CO2 setelah dipurifikasi sebanyak 3 kali pengulangan mengalami penurunan menjadi 6,4% pada larutan KOH 1 M. Pada pengujian menggunakan helle-shaw cell didapatkan bahwa biogas tanpa purifikasi dapat menyala pada AFR 4:1 dan 5:1, sedangkan pada biogas setelah purifikasi dapat nyala pada AFR 5:1-9:1. Kecepatan rambat api dan jumlah ion biogas tanpa purifikasi paling besar terjadi pada AFR 4:1 yaitu 5,69mm/detik dan 14,59 volt, sedangkan pada biogas setelah purifikasi terjadi pada AFR 6:1 yaitu 9,279 mm/s dan 15,100 volt.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries121910101099;
dc.subjectPertumbuhan jumlah penduduken_US
dc.subjectTerus bertambahen_US
dc.subjectProduksi sampahen_US
dc.subjectKebutuhan energi meningkat.en_US
dc.subjectKebutuhan energien_US
dc.subjectMenanganien_US
dc.subjectPermasalahan sampahen_US
dc.subjectBiogasen_US
dc.subjectSumber energi terbarukanen_US
dc.subjectHasilen_US
dc.subjectProses penguraianen_US
dc.subjectBahan-bahan organiken_US
dc.subjectMikroorganismeen_US
dc.subjectUdara (anaerobik).en_US
dc.titleKarakteristik Pembakaran Biogas Limbah Buah Dengan Pemurnian Menggunakan Kohen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record