Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn. B Dan Tn. D Yang Mengalami Hipertensi Dengan Masalah Keperawatan Ketidakpatuhan Terapi Di Wilayah Kerja Puskesmas Rogotrunan Lumajang Tahun 2018
Abstract
Hipertensi adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan melainkan hanya dapat dikontrol dengan beberapa terapi yakni meliputi terapi diet, terapi olahraga, dan mengonsumsi obat-obatan. Umumnya klien dengan hipertensi dirawat di rumah dengan rutin kontrol. Peran perawatan kesehatan keluarga sangat penting untuk mewujudkan kestabilan tekanan darah. Apabila peran dan dukungan keluarga tidak maksimal maka akan timbul masalah ketidakpatuhan klien dalam melaksanakan terapi, yang akan berakibat komplikasi pada penyakit hipertensi sehingga dapat menyebabkan kerusakan organ meliputi otak, meningkatkan risiko stroke, meningkatkan risiko gagal jantung dan serangan jantung, gagal ginjal juga kebutaan. Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengeksplorasi asuhan keperawatan keluarga pada Tn. B dan Tn. D yang mengalami hipertensi dengan masalah keperawatan ketidakpatuhan terapi. Metode yang digunakan adalah laporan kasus terhadap 2 keluarga dengan hipertensi yang memenuhi kriteria partisipan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara pada keluarga untuk mendapatkan informasi yang tedapat pada pasien dan untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan keperawatan klien. Observasi dapat dilakukan dengan menggunakan penglihatan yaitu tentang bagaimana kondisi lingkungan, pengaturan tata ruang dan peran antar keluarga berkaitan dengan 5 tugas perkembangan keluarga. Pemeriksaan fisik dilakukan secara langsung dan menyeluruh untuk mendukung data dari pengkajian anamnesis, serta studi dokumentasi mengenai data pemeriksaan penunjang dari hasil pemeriksaan tekanan darah klien dan riwayat sebelumnya. Intervensi yang direncanakan pada masalah ketidakpatuhan disusun berdasarkan pada 9 aktivitas keperawatan dan 3 pendidikan kesehatan sebagai penyuluhan keluarga dan klien serta berdasarkan 5T+1W. Intervensi ini dilakukan dalam 2 minggu dengan frekuensi tindakan 3 kali kunjungan rumah. Setelah dilakukan implementasi keperawatan pada kunjungan ketiga semua indikator kriteria hasil tercapai, yaitu keluarga mampu melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga (mengenal, memutuskan, merawat, memodifikasi, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan), melaporkan penggunaan strategi untuk menghilangkan perilaku tidak sehat dan memaksimalkan kesehatannya, menjelaskan alasan penyimpangan, menimbang resiko atau keuntungan dari perilaku kesehatan, menggunakan layanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan, patuh pada pengobatan dan program penanganan.