dc.description.abstract | Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu aspek penting dalam pembelajaran mandiri dan membantu berpindah dari pengajaran yang mendidik. Semakin banyak siswa belajar secara mandiri, maka semakin efektif pula mereka menjadi seorang pelajar. Kemampuan pemecahan masalah siswa memiliki keterkaitan dengan tahap menyelesaikan masalah matematika. Menurut Polya (1973:6), tahap pemecahan masalah meliputi: (1) memahami masalah, (2) membuat rencana penyelesaian, (3) melaksanakan rencana, dan (4) melihat kembali. Hal ini dimaksudkan supaya siswa lebih terampil dalam menyelesaikan masalah matematika, yaitu terampil dalam menjalankan prosedur-prosedur dalam masalah secara cepat dan cermat yang diungkapkan oleh Hudojo, sebagaimana dikutip oleh Yuwono (2010:40). Pemecahan masalah menjadi penting dalam tujuan pendidikan matematika disebabkan dalam kehidupan sehari-hari manusia memang tidak pernah dapat lepas dari masalah. Aktivitas memecahkan masalah dapat dianggap suatu aktivitas dasar manusia. Masalah harus dicari jalan keluarnya oleh manusia itu sendiri, jika tidak mau dikalahkan oleh kehidupan. Adanya penelitian mengenai Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Berdasarkan Tahapan Polya ini diharapkan dapat menjadi kajian yang mendalam mengenai kemampuan pemecahan masalah siswa. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes dan angket. Sebelum pengambilan data, terlebih dahulu dilakukan persiapan dengan membuat instrument penelitian berupa soal tes yang selanjutnya dilakukan validasi kepada dua validator. Pengambilan data dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 di SMA Negeri Balung dengan memberikan soal tes materi fungsi dan fungsi komposisi. | en_US |