dc.description.abstract | Osteoartritis adalah penyakit sendi yang menduduki peringkat pertama penyebab nyeri dan disabilitas (ketidakmampuan) pada lansia yang umumnya menyerang sendi–sendi penopang berat badan terutama sendi lutut. Osteoartritis adalah suatu kondisi kronis pada cairan sinovial sendi yang dapat menimbulkan nyeri, kekakuan, inflamasi hingga pembengkakan. Ketoprofen merupakan golongan NSAID yang sering digunakan untuk pengobatan osteoartritis. Ketoprofen bekerja dengan cara menghambat biosintesis prostaglandin dan tromboksan dari asam arakidonat sehingga dapat mengurangi inflamasi. Ketoprofen termasuk dalam BCS kelas II yang memiliki kelarutan rendah dan permeabilitas yang tinggi. Pemberian oralnya dikaitkan dengan risiko efek samping yang tinggi seperti iritasi, ulserasi saluran pencernaan, dan ulserasi peptik bila diminum secara oral untuk jangka waktu lama. Waktu paruh ketoprofen juga tergolong pendek, yakni sekitar 1,5 hingga 4 jam, oleh karena itu ketoprofen dapat dijadikan sebagai kandidat obat yang baik untuk bentuk sediaan pelepasan terkontrol. Sistem pelepasan obat terkontrol merupakan suatu penghantaran obat pada tingkat yang telah ditentukan untuk penggunaan lokal maupun sistemik dalam jangka waktu tertentu. Sistem ini menawarkan banyak keuntungan, yakni dapat menyesuaikan tingkat pelepasan obat, dapat memberikan perlindungan terhadap obat, serta peningkatan kenyamanan dan kepatuhan pasien. Salah satu contoh dari sistem pelepasan obat terkontrol adalah sistem hollow microspheres. | en_US |