Show simple item record

dc.contributor.advisorPRIYONO, Agus
dc.contributor.advisorSINGGIH, Marmono
dc.contributor.authorMARIANA, Retno Ika
dc.date.accessioned2018-11-22T04:28:15Z
dc.date.available2018-11-22T04:28:15Z
dc.date.issued2018-11-22
dc.identifier.nimNIM160810201329
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88429
dc.description.abstractKesuksesan dari sebuah bisnis tidak dapat dilepaskan dari sosok pemimpin. Pemimpin menjadi kunci penting dan ujung tombak dalam mencapai keberhasilan sebuah bisnis. Oleh karena itu, setiap bisnis yang dijalankan oleh perusahaan pasti membutuhkan sosok pemimpin untuk memimpin perusahaan mencapai tujuannya. Namun tidak mudah dan tidak semua orang dapat menjadi pemimpin. Pemimpin yang baik harus memiliki jiwa kepemimpinan (leadership) dalam dirinya. Kualitas dari seorang pemimpin merupakan salah satu faktor terpenting dalam keberhasilan ataupun kegagalan organisasi. Kualitas seorang pemimpin berkaitan dengan gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi karyawan, namun pada kenyataannya setiap karyawan memiliki persepsi berbeda tentang gaya kepemimpinan pemimpinnya. Gaya kepemimpinan mencerminkan pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan oleh para pegawainya (Davis dalam Ruvendi, 2005). Salah satu jenis kepemiminan adalah kepemimpinan demokratis. Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan. Seorang pemimpin harus mampu memberikan motivasi kerja yang baik bagi karyawannya. Motivasi kerja akan memengaruhi karyawan, karyawan yang termotivasi akan selalu bekerja dengan penuh semangat sehingga kinerja mereka akan semakin baik. Dengan demikian gaya kepemimpinan yang baik apabila dikombinasi dengan motivasi yang baik akan semakin membuat kinerja karyawan meningkat. Motivasi kerja yang dimiliki karyawan akan mengukur loyalitas kerja yang diberikan oleh seorang karyawan untuk perusahaan tempat dia bekerja. Kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan fisik dimana karyawan bekerja. Lingkungan fisik yang baik dapat menjadi alasan seorang karyawan untuk dapat bekerja dengan nyaman, aman dan penuh semangat. Artinya, lingkungan kerja fisik menjadi salah satu faktor pendukung terciptanya kinerja karyawan yang optimal. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan demokrasi dan lingkungan kerja fisik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya semakin demokratis seorang pemimpin maka semakin baik kinerja para karyawan. Selain itu, Hal ini membuktikan bahwa keadaan fisik yang terdapat dalam perusahaan seperti sarana dan prasarana sangat menunjang kinerja karyawan dan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Sedangkan variabel motivasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya meskipun seorang karyawan memiliki motivasi kerja yang baik, hal tersebut tidak berpengaruh signifikan atau memberikan pengaruh yang kecil terhadap peningkatan kinerja karyawan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries160810201329;
dc.subjectGaya Kepemimpinan Demokratisen_US
dc.subjectMotivasien_US
dc.subjectLingkungan Kerja Fisiken_US
dc.subjectUD. Burno Sarien_US
dc.titlePengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis, Motivasi Dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Pada UD.Burno Sari Lumajangen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record