dc.description.abstract | Perkembangan jumlah penduduk yang semakin meningkat menyebabkan
jumlah kebutuhan hidup yang harus dipenuhi juga semakin banyak. Para produsen
barang atau jasa saling berlomba untuk dapat memberikan pelayanan terbaik
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Di era persaingan usaha yang sangat
ketat, para produsen dituntut untuk dapat memberikan pelayanan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk menjangkau pasar yang luas dalam
memenuhi keinginan pelanggan, setiap perusahaan harus membuat strategi
pemasaran produknya yaitu dengan membuat jalur distribusi yang efisien. Para
produsen barang akan berusaha secara maksimal untuk menekan biaya distribusi
barang sampai seminimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya
yang tersebar di beberapa lokasi. Permasalahan optimasi pelayanan kepada
pelanggan seperti ini disebut Vehicle Routing Problem (VRP). Vehicle Routing
Problem (VRP) merupakan permasalahan distribusi yang di dalamnya terdapat
sebuah problem dimana terdapat sejumlah rute yang harus dipilih dan dilewati
sejumlah kendaraan untuk sampai kepada pelanggan atau konsumennya. Bentuk
variasi lainnya dari jenis VRP ini yaitu salah satunya Vehicle Routing Problem
with Time Windows (VRPTW). Vehicle Routing Problem with Time Windows
merupakan variasi permasalahan VRP dimana terdapat tambahan kendala yaitu
batasan interval waktu pelayanan. Permasalahan VRPTW ini untuk mencapai
solusi yang lebih optimal dapat menekan pada dua fungsi tujuan khusus yaitu
meminimalkan jumlah kendaraan dan jumlah total jarak tempuh yang disebut juga
dengan Biobjective VRPTW.
Penelitian ini akan menyelesaikan permasalahan Biobjective Vehicle
Routing Problem with Time Windows menggunakan algoritma genetika dan algoritma Cat Swarm Optimization (CSO) dan untuk mengetahui hasil dan waktu
komputasi dari penerapan algoritma tersebut. Data yang digunakan pada
penelitian ini adalah data yang diambil dari skripsi Faridah (2017) yang
bersumber dari perusahaan air minum kemasan PT. Tujuh Impian Bersama
AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) Al-Qodiri Jember. Data-data tersebut
antara lain nama barang, jumlah barang, harga beli, dan harga jual. Penyelesaian
dibantu software MATLAB R2015b.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Solusi terbaik yang mampu ditemukan
oleh kedua algoritma untuk data 32 pelanggan yaitu untuk algoritma genetika Rp
817.900,00 dengan jumlah kendaraan 3 dan total jarak tempuh 435,8km, serta
untuk algoritma CSO Rp 777.500,00 dengan jumlah kendaraan 3 dan total jarak
tempuh 355 km. Solusi terbaik yang mampu ditemukan oleh kedua algoritma
untuk data 57 pelanggan yaitu untuk algoritma genetika Rp 2.358.300,00 dengan
jumlah kendaraan 10 dan total jarak tempuh 716,6 km, serta untuk algoritma CSO
Rp 2.153.250,00 dengan jumlah kendaraan 9 dan total jarak tempuh 706,5 km.
Berdasarkan hasil tersebut, terlihat bahwa solusi dari CSO lebih minimal daripada
solusi dari algoritma genetika, atau dapat dikatakan CSO lebih efektif untuk
menemukan solusi optimal dibandingkan algoritma genetika. Hal ini dikarenakan
pada setiap iterasi algoritma CSO mendapatkan solusi baru sejumlah kucing
tracing ditambah dengan sejumlah kucing seeking dikali parameter SMP,
sedangkan pada algoritma genetika maksimal hanya dua solusi hasil crossover
dan tiga solusi hasil mutasi. | en_US |