dc.description.abstract | Jenis penelitian ini adalah quasi experimental, yaitu dengan menggunakan metode random sampling untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil random sampling yang telah didapat yaitu pada kelas X MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 2 sebagai kelas kontrol. Pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen dengan menggunkan pembelajaran Problem Based Learning dengan Concept Mapping dan pada kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Materi yang digunakan yaitu pada materi Perubahan Lingkungan yang akan dilaksanakan di SMAN 1 Pakusari pada semester genap tahun ajaran 2018/2019.
Data hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunkan analisis Independent Sample t-Test untuk mengetahui perbedaan efektivitas pembelajaran Problem Based Learning dengan Concept Mapping terhadap kesadaran metakognisi dan penguasaan konsep biologi SMA siswa. Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan penilaian terhadap hasil belajar ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotorik, dan menggunakan angket MAI yang dilakukan setelah pembelajaran berlangsung.
Penentuan sampel penelitian ini diawali dengan uji normalitas nilai siswa kelas X MIPA SMAN 1 Pakusari. Berdasarkan hasil uji normalitas terhadap distribusi nilai semester genap 2017/2018 pada mata pelajaran Biologi. Diketahui kelima kelas
memiliki taraf signifikan yaitu lebih besar dari 0,05 sehingga nilai semester genap pada mata pelajaran Biologi siswa berdistribusi normal. Selanjutnya hasil uji Levene’s Test of Equality of Eror Variances menunjukkan angka signifikan sebesar 0,294 atau lebih besar dari 0,05 sehingga kelima kelas memiliki nilai Biologi dengan varian yang sama (homogen).
Berdasarkan hasil uji t-test pada nilai kognitif (pre-test dan post-test) yaitu memiliki signifikan sebesar (p=0,035 atau <0,05), berarti terdapat perbedaan yang signifikan terhadap pembelajaran Problem Based Learning dengan Concept Mapping terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa.
Dilanjutkan dengan hasil uji t-test nilai afektif didapat nilai signifikan yaitu sebesar (p=0,001 atau <0,05). Sehingga kedua kelas tersebut memiliki perbedaan nilai afektif yang signifikan atau dengan kata lain terdapat perbedaan perlakuan terhadap ranh afektif siswa.
Sedangkan dengan hasil uji t-test nilai psikomotorik didapat nilai signifikan yaitu sebesar (p=0,006 atau <0,05), maka terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar ranah psikomotorik pada kedua kelas tersebut. Selanjutnya menghitung tingkat efektivitas pembelajaran dengan menggunakan rumus gain. Didapatkan rata-rata nilai gain score kelas eksperimen lebih besar daripada rata-rata nilai gain score kelas kontrol. Pada kelas eksperimen yaitu sebesar 0,49 dan pada kelas kontrol sebesar 0.30. Artinya, pada pembelajaran Problem Based Learning dengan Concept Mapping lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional. Selanjutnya menghitung kesadaran metakognisi dari data angket MAI, dengan menggunakan uji t-test. Hasil yang didapat yaitu sebesar (p=0,036 atau <0,05), maka dapat dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kesadaran metakognisi pada siswa. Dengan demikian pembelajaran Problem Based Learning dengan Concept Mapping sangat tepat untuk mengembangakan hasil belajar dan kesadaran metakognisi pada siswa. | en_US |