dc.description.abstract | Uji tarik merupakan salah satu dari beberapa pengujian yang umum
digunakan untuk mengetahui sifat mekanik dari satu material. Dalam bentuk yang
sederhana, uji tarik dilakukan dengan menjepit kedua ujung spesimen uji tarik pada
rangka beban uji tarik. Hasil yang diperoleh dari proses pengujian tarik adalah
grafik tegangan regangan, parameter kekuatan dan keliatan material pengujian
dalam persen perpanjangan, kontraksi atau reduksi penampang patah, dan bentuk
permukaan patahannya.
Alat uji tarik dengan kapasitas maksimal 1 Ton ini menggunakan tipe ulir
tunggal sebagai jalan alur penarikannya. Tipe tersebut sudah mulai digunakan di
dunia karena lebih ringkas dan simpel. Alat ini lebih menggunakan prinsip mekanik
daripada hidrolik dikarenakan sistem mekanik dapat menguji spesimen yang lebar
sedangkan sistem hidrolik lebih efektif untuk spesimen yang menghasilkan gaya
tarik besar.
Tahap dalam perancangan dan pembuatan alat uji tarik bagian dinamis ini
diawali dengan studi literatur dan studi lapangan. Kemudian dari permasalahan
yang ada di lapangan, dilakukan perancangan untuk menentukan desain mesin yang
akan dibuat. Setelah itu dilanjutkan tahap pembuatan dan perakitan mesin untuk
menguji kelayakan dan kinerja alat yang dilakukan proses pengujian.
Dari hasil perhitungan, diperoleh data-data spesifikasi alat uji tarik dengan
kapasitas maksimal 1 Ton ini bagian dinamis, sebagai berikut:
1. Motor listrik dengan daya 1 HP, putaran motornya 2800 rpm.
2. Kapasitas yang dapat dihasilkan 97,1 Ton.
3. Kopling cakar dengan dimensi diameter dalamnya 23,8 mm dan diameter
luarnya 48 mm. Jumlah cakar sebanyak 5 buah, dan tinggi cakarnya 13,75 mm.
4. Pengunaan Gearbox 1:50 dan Gearbox 1:10.
5. Pulley untuk transmisi pertama adalah berdiameter pithnya 59 mm dan 47 mm.
Pulley untuk transmisi kedua adalah berdiameter pithnya 97 mm dan 76 mm.
6. V-belt untuk transmisi pertama menggunakan nomer M22. V-belt untuk
transmisi kedua menggunakan nomer M44.
Dalam pengujian alat uji tarik dengan kapasitas maksimalnya 1 Ton terdapat
dua tahap pengujian. Tahap pertama menentukan nilai kalibrasi dengan cara
menguji timbangan berjumlah 4 dengan merk yang berbeda-beda, setiap timbangan
dilakukan 4 kali pengujian kemudia saat input data 4 kali pembacaan, kemudian
dilanjutkan olah data. Tahap pertama ini dapat dihasilkan nilai kalibrasinya y =
1,0049x + 0,4081 dan R square dengan nilai +1. Tahap kedua menentukan nilai
kepresisian dan keakurasian dengan cara menguji alat uji tarik ini dengan 10 kali
pengujian dengan timbangan, kemudian dilanjutkan olah data. Tahap kedua ini
dapat dihasilkan nilai kepresisan 0,251 % dan keakurasian 97,80 % serta kesalahan
relatifnya 2,20 %. | en_US |