dc.description.abstract | Pasien kemoterapi kanker payudara dapat mengalami reaksi psikologis
yang berat. Derajat dan manifestasi reaksi psikologis dipengaruhi oleh jenis
kelamin, usia, sosial budaya, pengalaman hidup, pengetahuan tentang kesehatan,
dan karakter pribadi. Selain itu, efek samping dari obat-obat yang digunakan
dalam kemoterapi sering membuat pasien mengalami kecemasan, tegang, depresi,
fobia maupun keraguan. Kecemasan muncul pada awal kemoterapi dan biasanya
lebih berat reaksi psikologis setelah menjalani kemoterapi. Upaya dalam
mengatasi kecemasan pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi
adalah dengan memberikan terapi non farmakologi yaitu terapi murottal Al-
Qur'an yang dapat memberikan dampak psikologis ke arah yang positif berupa
ketenangan jiwa. Lantunan ayat suci Al-Qur’an dapat menurunkan hormon stres,
mengaktifkan hormon endorfin alami seperti kortisol, epinefrin-norepinefrin,
dopamin dan hormon pertumbuhan di dalam serum akan berkurang dalam kondisi
rileks. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian terapi
murottal Al-Qur’an terhadap tingkat kecemasan pasien kemoterapi kanker
payudara di Rumah Sakit Baladhika Husada Tingkat III Jember.
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu terapi murottal Al-Qur’an
sebagi variabel independen dan tingkat kecemasan pasien kemoterapi kanker
payudara di Rumah Sakit Baladhika Husada Tingkat III Jember sebagai variable
dependen. Rancangan penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
experiment dengan pendekatan pretest-posttest with control group design, dengan
instrument penelitian menggunakan kuesioner tingkat kecemasan disusun
berdasarkan modifikasi Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS). Analisis data
yang diguakan dalam penelitian ini adalah uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney
dengan menggunakan SPSS 16.10 for windows.
Hasil penelitian ini adalah responden kelompok eksperimen setelah
diberikan perlakuan terapi murottal Al-Qur’an mengalami perubahan rata-rata
yang signifikan antara pengukuran pretest dan posttest yaitu terjadi penurunan
rata-rata tingkat kecemasan pasien sebelum kemoterapi pada kelompok
eksperimen. Data hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan pengaruh antara kelompok eksperimen yang diberikan terapi murottal
Al-Qur’an dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan terapi murottal Al-
Qur’an. Hal ini juga didukung dengan hasil uji Mann Whitney di mana tingkat
kecemasan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu sebesar 0,001
di manap < α (0,005), sehingga dapat diartikan ada perbedaan tingkat kecemasan
pasien kemoterapi kanker payudara pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran dari peneliti adalah
diharapkan perawat dapat menambah wawasan dan keterampilan sebagai pemberi
alternatif bagi profesi keperawatan dan menjadi panduan SOP bagi perawat dalam
memberikan intervensi kepada pasien kanker yang mengalami kecemasan saat
menjalani kemoterapi. Pasien kemoterapi kanker payudara dapat menerapkan
terapi murottal Al-Qur’an sebagai salah satu terapi untuk menurunkan tingkat
kecemasan. Peneliti juga berharap terapi murottal Al-Qur’an menjadi terapi
alternatif yang dapat diajarkan kepada masyarakat untuk mengatasi kecemasan
untuk meningkatkan status kesehatan. | en_US |