Hubungan Antara Dukungan Emosional Teman Sebaya dengan Burnout pada Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungandukungan emosional teman sebaya dengan burnout pada mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember.Jenis penelitian iniobservasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan tekniknon probability sampling dengan carapurposive samplingdengan jumlah sebanyak 85 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan emosional teman sebaya untuk mengukur dukungan emosional teman sebaya dan kuesioner Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS) untuk mengukurburnout.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dukungan emosional teman sebaya memiliki nilai tengah sebesar 33,00 dengan nilai minimal 21 dan nilai maksimal 42. Indikator dengan nilai tertinggi terdapat pada indikatorconcern dengan nilai tengah sebesar6,00 dan nilai minimal dan maksimal yaitu 4-8, sedangkan indikator dengan nilai terendah terdapat pada indikatorpositive regarddengan nilai tengah sebesar3,00 dan nilai minimal dan maksimal yaitu 1-4. Variabel burnoutmemiliki nilai tengah sebesar 28,00 dengan nilai minimal 5 dan nilai maksimal 47. Indikator dengan nilai tertinggi terdapat pada indikator exhaustiondengan nilai tengah sebesar10,00 dan nilai minimal dan maksimal yaitu 1-17, sedangkan indikator dengan nilai terendah terdapat pada indikatordepersonalization/cynismdengan nilai tengah sebesar5,00 dan nilai minimal dan maksimal yaitu 0-14. Hasil uji statistik menggunakan spearman rank menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan emosional teman sebaya dengan burnout pada mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember dengan nilai p value yaitu 0,032 dan nilai r yaitu -0,232 yang menunjukkan bahwa nilai korelasi bersifat negatif dengan nilai kekuatan lemah yang berarti semakin tinggi dukungan emosional teman sebaya maka semakin rendah burnout pada mahasiswa.
Burnout merupakan perasaan lelah karena tuntutan belajar, adanya rasa pesimis dan kurangnya minat terhadap tugas belajar, dan perasaan tidak kompeten sebagai pelajar.Salah satu penyebab burnout terjadi apabila mahasiswa memiliki hubungan yang kurang atau tidak baik dengan lingkungan sosialnya sehingga mengganggu proses perkuliahan. Kehidupan akademik mahasiswa tidak terlepas dari pengaruh orang lain, misalnya teman sebaya.Dukungan emosional teman sebaya adalah empati, perhatian, peduli, penghargaan positif, dan dorongan dari teman sebaya kepada orang lain.Dukungan emosional teman sebaya membuat mahasiswa merasa tekanan dan ketegangan yang dialami tidak menjadi sumber gangguan fisik dan psikis.Dengan dukungan emosional dari teman sebaya, mahasiswa memiliki motivasi yang tinggi dan keyakinan diri dalam menyelesaikan tugas-tugas maupun permasalahan akademik.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan emosional teman sebaya dengan burnout pada mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember.Mahasiswa diharapkan untuk memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan sosial, khususnya dalam hal perkuliahan.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]