Determinan Kejadian Status Gizi Baik Pada Baduta (12-24 Bulan) Dengan Riwayat Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) (Studi Di Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)
Abstract
Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan keadaan bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Laporan Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas (2013:182) prevalensi kasus BBLR mencapai 10,2% secara nasional, sedangkan Provinsi Jawa Timur berada di urutan ke-11 mencapai 11,2%. Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember (2016), prevalensi BBLR mengalami peningkatan setiap tahunnya yaitu 1354 bayi (3,7%) pada tahun 2015 menjadi 1564 bayi (4,3%) pada tahun 2016 . Hal ini menandakan bahwa BBLR adalah masalah yang perlu diperhatikan. Puskesmas Kalisat merupakan wilayah yang mengalami jumlah BBLR tertinggi dibandingkan dengan wilayah Puskesmas lainnya. Jumlah BBLR di wilayah Puskesmas Kalisat setiap tahunnya meningkat yaitu pada tahun 2015 berjumlah 62 bayi (5,2%) dan 88 bayi (7,4%) pada tahun 2016 (Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, 2016). Dari studi pendahuluan yang telah dilakukan bahwa jumlah anak BBLR adalah 63 baduta, sedangkan yang mempunyai status gizi baik berjumlah 48 baduta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan kejadian status gizi baik pada baduta (12-24 bulan) dengan riwayat BBLR di wilayah Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah 48 baduta. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dan pengukuran antropometri mengenai karakteristik baduta, karakteristik keluarga, faktor pelayanan kesehatan dan faktor pola asuh yang dilakukan di wilayah Puskesmas Kalisat. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat untuk mendeskripsikan atau menggambarkan karakteristik baduta, karakteristik keluarga, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor pola asuh.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]