ASUHAN KEPERAWATAN DEMENSIA PADA LANSIA NY. J DAN NY. P DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN PROSES PIKIR DI UPT PSTW JEMBER TAHUN 2018
Abstract
Demensia merupakan sindrom klinis yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan memori yang sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari. Estimasi jumlah penderita demensia Alzhemeir di Indonesia pada tahun 2013 mencapai satu juta orang. Data penderita demensia di Jawa Timur sebesar 7 % dari populasi lansia. Demensia mempengaruhi cara berpikir, kelakuan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan biasa sehari-hari. Fungsi otak cukup banyak terpengaruh sehingga mengganggu pergaulan dan pekerjaan normal penderita. Perubahan-perubahan tersebut akan menimbulkan masalah keperawatan gangguan proses pikir.
Tujuan penulisan ini adalah melaporkan Asuhan Keperawatan Demensia pada Lansia Ny. J dan Ny. P dengan Masalah Keperawatan Gangguan Proses Pikir di UPT PSTW Jember Tahun 2018. Desain yang digunakan pada penyusunan tugas akhir ini adalah laporan kasus. Pengumpulan data dilakukan terhadap dua lansia yang mengalami demensia yang memenuhi kriteria partisipan, dengan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Intervensi yang direncanakan untuk partisipan adalah stimulasi kognitif, latihan memori dan senam otak dengan fokus utama pada senam otak.
Setelah melakukan stimulasi kognitif, latihan memori dan senam otak yang dilakukan 1 kali sehari selama 15 menit didapatkan orientasi kognitif klien mengalami peningkatan dari banyak terganggu menjadi sedikit terganggu, dibuktikan dengan klien mampu mengidentifikasi diri sendiri, orang, tempat saat ini, hari, bulan, tahun, musim, dan peristiwa dengan sedikit bantuan dari penulis, sehingga tujuan tercapai sebagian.
Dari hasil tersebut, diharapkan tindakan senam otak dapat diterapkan minmal 2 hari sekali sebagai tindakan keperawatan pada masalah keperawatan
gangguan proses pikir. Senam otak akan menunjukkan hasil lebih optimal jika dilakukan secara perlahan dan berulang-ulang. Oleh karena itu, kepada peneliti selanjutnya diharapkan kegiatan senam otak dilakukan dengan frekuensi lebih dari 2 kali sehari untuk meningkatkan MMSE klien.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]