dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan tingkat pengetahuan orang tua tentang PHBS terhadap perilaku pencegahan penyakit trachoma pada anak. Desain penelitian observasional analitik dengan metode Cross Sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan 80 orang ibu sebagai responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas oleh peneliti dan penelitian sebelumnya. Data dianalisis
menggunakan Rank Spearman rho untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dengan perilaku pencegahan penyakit trachoma pada anak di wilayah kerja Puskesmas Patrang Kabupaten Jember.
Hasil analisis karakteristik responden menunjukkan bahwa nilai tengah usia ibu yang mempunyai anak dengan trachoma berusia 34,50 tahun, dengan umur minimal responden adalah 23 tahun dan umur maksimal responden adalah 51 tahun. Sebagian besar responden bependidikan terakhir adalah SD dan sebagian besar responden tidak memiliki pekerjaan. Tingkat pengetahuan ibu tentang perilaku hidup bersih sehat (PHBS) menunjukkan sebagian besar ibu memiliki pengetahuan yang kurang sebanyak 50 orang (62,5%) sedangkan perilaku pencegahan penyakit trachoma pada anak di wilayah kerja Puskesmas Patrang Kabupaten Jember sebagian besar ibu memiliki perilaku pencegahan kurang sebanyak 46 orang (57,5%). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa sebanyak 35 orang ibu memiliki tingkat pendidikan kurang dengan perilku pencegahan yang kurang juga. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara antara tingkat pengetahuan ibu tentang perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dengan perilaku pencegahan penyakit trachoma pada anak di wilayah kerja puskesmas patrang kabupaten jember yang lemah (r = 0,394) dengan arah korelasi positif.
Hasil dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran kesehatan di masyarakat. Pendidikan kesehatan dapat dilakukan secara rutin untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat supaya dapat meningkatkan derajat kesehatan secara mandiri. Selain itu, kerjasama antara perawat dan tenaga
pelayanan kesehatan lainnya untuk dapat melakukan skrining kesehatan ke masyarakat secara umum dan secara rutin agar dapat menurunkan angka terjadinya penyakit di daerah tersebut. | en_US |