Rekonstruksi Jalur Sutra Melalui Kebijakan Belt And Road Initiative Oleh Pemerintah Tiongkok
Abstract
Pemerintah Tiongkok pada tahun 2013 memperkenalkan kerjasama
multilateral yang diberi nama Belt and Road Initiative (BRI). Pemerintah
Tiongkok menjelaskan bahwa kerjasama ini menganut norma-norma yang ada
pada jalur sutra kuno yakni perdamaian dan kerjasama, keterbukaan dan
inklusifitas, saling belajar, saling menguntungkan.
Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk
meneliti rekonstruksi jalur sutra melalui kebijakan Belt and Road Initiative oleh
Pemerintah Tiongkok. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
teknik penelitian kepustakaan (library research) dan jenis data yang diperoleh
adalah data sekunder (secondary data). Data sekunder tersebut kemudian
dianalisis untuk menjawab pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Tiongkok
merekonstruksi jalur sutra kuno melalui Belt and Road Initiative melalui tiga hal
yakni dengan melakukan pembaruan terhadap jalur yang di lewati, tujuan inisiatif
BRI dan juga memasukkan norma-norma baru ke dalam BRI. Norma-norma
tersebut di sebarkan atau di promosikan oleh Pemerintah Tiongkok selaku norm
entrepreneur dengan menggunakan BRI sebagai platform internasional agar dapat
di terima oleh negara-negara lain di dunia.