Show simple item record

dc.contributor.advisorKurniato, Ns. Syaifuddin
dc.contributor.authorInsani, Irene Yuniar
dc.date.accessioned2018-11-15T01:01:39Z
dc.date.available2018-11-15T01:01:39Z
dc.date.issued2018-11-15
dc.identifier.nim152303101130
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88040
dc.description.abstractStroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan dan kematian. Setiap tahun, 15 juta orang di seluruh dunia menderita stroke. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7 ‰ dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar 12,1 ‰. Di RSUD dr. Haryoto Lumajang yang merupakan rumah sakit rujukan di Lumajang, jumlah klien stroke selalu meningkat. Hasil studi pendahuluan penulis yang dihitung dari Januari sampai 24 Mei 2018 terdapat 142 klien stroke. Gejala stroke bervariasi, tergantung bagian otak yang mengalami kekurangan darah. Jika otak mengalami kerusakan, gejala akan menetap menjadi gangguan. Salah satu bentuk gangguan itu gangguan motorik (kelumpuhan) yang jika tidak segera ditangani akan menimbulkan masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik. Penulisan tugas akhir ini menggunakan metode laporan kasus terhadap 2 klien stroke dengan diagnose keperawatan prioritas hambatan mobilitas fisik. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan kasus ini diantaranya wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi, serta laporan dokumentasi terhadap klien stroke. Intervensi prioritas yang dilakukan oleh klien yaitu melatih dan mengajarkan range of motion (ROM). Setelah kedua klien mendapatkan perawatan selama tiga hari, masalah pada klien pertama telah teratasi, sedangkan pada klien kedua belum teratasi. Hal yang tidak teratasi pada klien kedua dikarenakan stroke hemoragik atau perdarahan yang merupakan stroke dengan perburukan kondisi klinis lebih tinggi dibandingkan stroke iskemik, dan akan memperlambat proses rehabilitasi sebagai intervensi utama, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk rawat inap lebih lama. Perawat diharapkan dapat mengaplikasikan tindakan keperawatan yaitu dengan mengajarkan dan melatih range of motion (ROM) untuk meningkatkan kekuatan otot dan menghindari kekakuan pada ekstremitas yang terjadi pada klien, khususnya pada klien stroke dengan masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik, karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada kedua klien tindakan range of motion (ROM) tersebut dapat meningkatkan kekuatan otot dan menghindari kekakuan pada ekstremitas pada tubuh.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKeperawatan Klien Strokeen_US
dc.subjectHambatan Mobilitas Fisiken_US
dc.titleAsuhan Keperawatan Klien Stroke Pada Ny. W Dan Tn. S Dengan Masalah Keperawatan Hambatan Mobilitas Fisik Di Ruang Melati Rsud Dr. Haryoto Lumajang Tahun 2018en_US
dc.typeDiploma Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record