Kuasa Pendisiplinan Santriwati (Studi Di Pondok Pesantren Mahasiswi Al-Husna Jember)
Abstract
Pondok Pesantren Mahasiswi Al-Husna sebagai lembaga yang
menampung mahasiswi sebagai santriwatinya memiliki perbedaan dengan
pesantren lain (non pesma) dalam mencapai visi pendidikan pesantren. Kuasa
atas diri santriwati yang diberikan kepada pengasuh melalui surat pernyataan
mengharuskan tubuh yang dimilikinya patuh pada aturan-aturan pesantren.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana praktik kuasa dalam
mendisiplinkan tubuh santriwati di Pondok Pesantren Mahasisiwi Al-Husna?”.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis praktik
pendisiplinan santriwati yang dilakukan oleh pengasuh melalui ruang kuasa yang
dimilikinya.
Perspektif yang digunakan yaitu presektif Foucault yang difokukan pada
relasi kuasa pengasuh dalam mendisiplinkan santriwatinya. Kekuasaan yang
dimiliki penguasa disalurkan melalui relasi sosial yang terbangun dan melahirkan
sebuah kategorisasi perilaku normal dan abnormal. Normal dan abnormal disini
didasarkan atas pengetahuan yang dikonstruksi pengasuh. Metode penelitian yang
digunakan dalam menentukan informan yaitu purposive sampling dan metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi partisipan, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menganalisis wacana-wacana yang
diproduksi pengasuh dalam mendisiplinakan dan membentuk santriwati. Uji
keabsahan data dilakukan dengan pengamatan secara kontinue dalam kehidupan
sehari-hari santriwati dan teknik lain yang digunakan yaitu teknik triangulasi
sumber data.