dc.description.abstract | Gizi lebih merupakan salah satu faktor risiko penyakit tidak menular yang yang masih menjadi permasalahan di berbagai negara termasuk di Indonesia. Faktor risiko utama yang mempengaruhi terjadinya status gizi lebih pada anak usia sekolah yaitu faktor perilaku. Berdasarkan hal tersebut diperlukan peran orang tua yang baik terkait makanan jajanan yang dikonsumsi oleh anak. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 secara nasional masalah gizi lebih dengan kategori gemuk dan obesitas pada umur 5-12 tahun sebesar 19,6%. Dinas Kesehatan Kabupaten Jember tahun 2017 mencatat Kabupaten Jember memiliki siswa sekolah dasar yang mengalami gizi lebih sebanyak 16.170 dan di Kecamatan Patrang terdapat 1.842 siswa (11,39%) yang mengalami status gizi lebih. Kasus gizi lebih tertinggi di Kecamatan Patrang untuk siswa sekolah dasar yaitu di Sekolah Dasar Al-Baitul Amien Kabupaten Jember dengan jumlah 256 siswa (13,89%). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara penilaian peran orang tua sebagai pendidik, pelindung dan pengontrol terhadap pembentukan konsep diri anak terkait makanan jajanan berisiko gizi lebih. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Al-Baitul Amien Kabupaten Jember pada 75 siswa yang mengalami gizi lebih dengan menggunakan indeks antropometri (IMT/U). Penelitian tersebut dilakukan di Bulan Mei 2018, dengan jenis penelitian analitik melalui pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Pengambilan data dilakukan melalui teknik wawancara secara langsung kepada responden. Wawancara yang dilakukan tersebut menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. | en_US |