Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. H Dan Tn. Y Yang Anggota Keluarganya Mengalami Tb Paru Dengan Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Pola Nafas Di Wilayah Kerja Puskesmas Rogotrunan Tahun 2018
Abstract
Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bawah dan menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis (Rida Dwi Lestari, 2014). Gejala utama adalah batuk selama 2 minggu atau lebih, disertai dengan gejala tambahan yaitu dahak, dahak bercampur darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demamlebih 1 bulan. Proporsi penduduk dengan gejala TB paru batuk lebih dari 2 minggu sebesar 3,9 persen dari batu darah 2,8 persen. Berdasarkan karakteristik penduduk, prevalensi TB paru cenderung meningkat dengan bertambahnya umur, padapendidikan rendah, tidak bekerja.Sebagian besarkuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak.
Ketidakefektifan pola nafas adalah inspirasi dan ekspirasi yang tidak memberi ventilasi yang adekuat (Wilkinson, 2007). Sesak nafas pada tuberculosis paru akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, dimana infiltrasinya sudah setengah bagian paru-paru. Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas. Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB antara lain adalah Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat, seperti pada negara negara yang sedang berkembang. Kegagalan program TB selama ini. Metode penulisan tugas akhir ini adalah studi kasus metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi Ketiga metode tersebut saling melengkapi untuk menggali serta meneliti tentang asuhan keperawatan keluarga dengan anggota keluarga TB dengan masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada kedua klien ketidakefektifan pola nafas didapatkan 2 batasan karakteristik, sesak nafas dan nafas pendek. Implementasi keperawatan yang dilakukan, melakukan kunjungan rumah, memberikan penyuluhan tentang pengertian TB, tanda gejala, mengajarkan tekhnik nafas dalam, mengajarkan tekhnik batuk efektif, mengajarkan tentang merawat dan membersikan rumah. Pada kriteria hasil keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit.
Peran perawat dalam usaha pencegahan penularan penyakit TBC dapat dilakukan dengan cara memutus rantai penularan yaitu mengobati penderita TBC sampai benar benar sembuh serta melaksanakan pola hidup bersih dan sehat