Pengaruh Kegiatan Menjahit Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok B di TK Ilmu Al-Qur’an Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2017/2018
Abstract
Pembelajaran motorik halus di sekolah sangat penting dilakukan untuk
melatih kelenturan otot pada anak. Salah satu kegiatan yang dapat menstimulus
kemampuan motorik halus yaitu kegiatan menjahit. Kegiatan menjahit dapat
melatih koordinasi mata dan tangan, yaitu ketika mata fokus pada lubang yang
akan dimasukkan oleh benang, sedangkan tangan bergerak untuk memasukkan
dan menarik benang ke dalam lubang. Kegiatan menjahit yang dilakukan oleh
anak usia dini berbeda seperti yang dilakukan oleh orang dewasa. Alat dan bahan
yang digunakan oleh orang dewasa ketika melakukan kegiatan menjahit yaitu
jarum yang tajam, kain yang tipis dan lentur, serta benang yang tipis. Berbeda
dengan kegiatan menjahit yang dilakukan oleh anak usia dini yaitu menggunakan
matras (spons ati) sebagai kainnya, talikur sebagai benang, dan lilitas solasi
bening sebagai jarumnya.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh kegiatan menjahit
terhadap kemampuan motorik halus anak kelompok B di TK Ilmu Al-Qur’an
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember tahun ajaran 2017/2018. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kegiatan menjahit
terhadap kemampuan motorik halus anak kelompok B di TK Ilmu Al-Qur’an
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember tahun ajaran 2017/2018.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimental dengan pola penelitian quasi eksperimental yang menggunakan
desain non-equivalent control group. Subjek penelitian adalah anak kelompok B
di TK Ilmu Al-Qur’an Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember yang berjumlah 56 anak. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2018 hingga 02 Juni
2018 dengan jumlah pertemuan sebanyak 8 kali pertemuan. Kegiatan tersebut
meliputi; pemberian pretest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,
pemberian treatment yang berbeda kepada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol, serta pemberian posttest kepada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.