Perbandingan Metode Divide-Conquer dan Histogram Equalization Pada Perbaikan Citra Inframerah
Abstract
Perkembangan teknologi kamera memiliki dampak besar bagi kehidupan
manusia, salah satunya yaitu kamera CCTV yang berbasis inframerah. Akan tetapi
seringkali didapat kualitas citra inframerah yang kurang baik seperti kurang tajam,
terdapat noise, kabur dan sebagainya. Oleh karena itu, citra inframerah yang
kualitasnya kurang baik perlu diperbaiki sehingga hasilnya menjadi lebih baik
dengan melakukan proses perbaikan citra. Perbaikan kualitas citra (image
enhancement) merupakan suatu proses memperbaiki kualitas citra dengan
memanipulasi parameter-parameter citra.
Data yang digunakan pada penelitian ini berupa citra inframerah dengan
kedalaman 8 bit. Data citra tersebut terdiri atas beberapa citra inframerah dengan
variasi objek. Perbaikan citra inframerah tersebut menggunakan metode Divide-
Conquer dan metode Histogram Equalization.
Pada metode Divide-Conquer, citra inframerah dibagi menjadi dua layer
yaitu citra dasar dan citra detail menggunakan metode Bilateral Filtering.
Selanjutnya dari masing-masing citra tersebut diproses dengan metode Linear
Mapping untuk citra dasar dan S-Curve untuk citra detail. Setelah masing-masing
citra diproses, kedua citra digabungkan kembali menggunakan metode Linear
Weighting.
Berdasarkan hasil penelitian, metode Divide-Conquer menghasilkan
kualitas citra inframerah lebih baik secara visual dibandingkan dengan metode
Histogram Equalization. Kedua metode baik Divide-Conquer maupun Histogram
Equalization menghasilkan citra yang memiliki kontras lebih baik dari citra asli.
Namun, hasil metode Divide-Conquer lebih halus sedangkan hasil metode
Histogram Equalization terdapat derau.Berdasarkan nilai dari Linear Index of Fuzziness, hasil dari citra inframerah
dengan metode Divide-Conquer memiliki hasil yang lebih kecil dari pada
Histogram Equalization. Hal tersebut mengartikan bahwa citra inframerah dari
metode Divide-Conquer lebih baik dari pada Histogram Equalization.