Efek Pemberian Seduhan Bubuk Kopi Robusta Terhadap Kadar Fibrinogen Darah Pada Tikus Wistar (Rattus Norvegicus) Yang Diberi Pakan Tinggi Lemak
Abstract
Hiperlipidemia adalah salah satu penyebab terjadinya inflamasi sistemik.
Hiperlipidemia merupakan peningkatan kolesterol diatas normal dalam darah,
terutama mencerminkan peningkatan kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL).
Kenaikan jumlah LDL yang diatas normal dapat memicu terjadinya proses
inflamasi pada arteri dan terjadi disfungsi endotel. LDL yang berlebihan akan
teroksidasi oleh Reactive Oxygen Species (ROS) yang merupakan pencetus reaksi
inflamasi. LDL yang teroksidasi (LDL-ox) akan difagositosis oleh makrofag
melalui LDL scavenger receptor sehingga menyebabkan makrofag penuh dengan
lemak. Hal tersebut disebut dengan sel busa atau foam cell. Foam cell ini dapat
meningkatkan produsi sitokin proinflamasi salah satunya TNF-α yang
menstimulasi perubahan protein plasma dalam hati untuk memproduksi kadar
fibrinogen. Upaya pencegahan dan pengobatan dapat menggunakan antiinflamsi
dan antioksidan. Salah satu obat yang mengandung antiinflamasi dan antioksidan
dan memiliki efek samping yang minimal adalah berasal dari tanaman herbal.
Pemberian kopi yang merupakan tanaman herbal mempunyai kandungan
antiinflamasi dan antioksidan diduga efektif menurunkan kadar fibrinogen.
Penelitian eksperimental laboratoris pada tikus wistar ini menggunakan
rancangan the post test only control group design. Sampel berjumlah 12 ekor,
berat 180-200 gram dan keadaan sehat. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok,
kelompok 1 merupakan kelompok kontrol yang diinduksi diet standar, kelompok
2 merupakan kelompok hiperlipid yang diinduksi diet tinggi lemak menggunakan
kuning telur yang dicampur dengan minyak babi sebanyak 5 ml/hari, kelompok 3
merupakan kelompok kopi yang diinduksi diet tinggi lemak+kopi, kopi yang
diberikan sebanyak 3,6 ml/hari. Perlakuan dilakukan selama 56 hari untuk
mendapatkan tikus dalam keadaan hiperlipid. perlakuan dilanjutkan sampai tikus dieutanasia untuk diambil darah intrakardial dengan metode over inhalasi eter.
Pemeriksaan dan perhitungan kadar fibrinogen dilakukan dengan metode Heat
Precipitation. Darah intrakardial yang diambil ditampung dalam 2 vacuum tube.
Darah dalam vacuum tube pertama dilakukan sentrifuge selama 200 detik dengan
kecepatan 5000 rpm suhu ruang dan dibaca konsentrasi plasma menggunakan
refraktometer. Darah dalam vacuum tube kedua dicampur dengan heparin atau
EDTA dan diinkubasi dalam waterbath selama 3 menit di sentrifuge selama 200
detik dengan kecepatan 5000 rpm dan dibaca konsentrasi proteinplasma
menggunakan refraktometer. Konsentrasi atau kadar fibrinogen akan dihitung
berdasarkan perbedaan konsetrasi pada vacuum tube pertama dan vacuum tube
kedua dalam g/dl. Hasil dikalikan dengan 1000 untuk mendapatkan konsentrasi
fibrinogen dalam mg/dl. Data yang didapatkan peneliti selanjutnya dianalisis
secara statistik. Data dianalisa secara statistik dengan menggunakan uji Shapiro-
Wilk untuk mengetahui data yang terdistribusi secara normal, lalu uji homogenitas
menggunakan Levene Test. , kemudian data diuji parametrik dengan One Way
ANOVA selanjutnya dapat dilanjutkan uji beda LSD
Hasil uji normalitas dan homogenitas diperoleh hasil uji data terdistribusi
normal dan homogen dan pada uji ANOVA didapatkan hasil p<0,05, selanjutnya
uji beda LSD didapatkan perbedaan yang bermakna pada tiap kelompok perlakuan
dengan nilai p>0,05, hal ini mungkin disebabkan oleh senyawa bioaktif kopi.
Penjelasan ini dapat dikemukakan antara lain, kopi mengandung senyawa aktif
polifenol dan alkaloid yang merupakan antioksidan dan antiinflamasi. Kandungan
bioaktif kopi ini dapat menghambat ekspresi dari mediator inflamasi khususnya
IL-6 yang berperan dalam sintesis fibrinogen di hepar, maka kadar fibrinogen
darah juga menurun. Senyawa polifenol dapat menurunkan pembentukan LDL-ox
dengan cara mengikat elemen yang tersisa dari produksi radikal bebas. Dengan
berkurangnya kadar LDL-ox dan meningkatnya senyawa antiinflamasi maka
dapat mengurangi respon inflamasi yang terjadi.
Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian kopi robusta dapat
menurunkan kadar fibrinogen. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai konsumsi dengan berbagai dosis dan durasi pemberian seduhan kopi.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]