Show simple item record

dc.contributor.advisorPRAHARANI, Depi
dc.contributor.advisorPURWANTO
dc.contributor.authorHAKIM, Aldiansyah
dc.date.accessioned2018-11-12T01:22:30Z
dc.date.available2018-11-12T01:22:30Z
dc.date.issued2018-11-12
dc.identifier.nimNIM141610101018
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87852
dc.description.abstractAkumulasi plak merupakan sumber hampir dari semua masalah dalam rongga mulut. Plak tidak berwarna (transparan) dan tidak nampak secara klinis kecuali pada ketebalan tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan disclosing agent yaitu zat pewarna yang digunakan untuk identifikasi plak. Disclosing agent berbentuk solution aplikasinya mudah, akan tetapi saat ini sulit untuk mendapatkan bahan disclosing solution. Kandungan pewarna yang digunakan dalam disclosing solution pada umumnya adalah eritrosin. Bahan eritrosin dengan dosis tinggi diketahui dapat berdampak mengakibatkan reaksi alergi seperti nafas pendek, dada sesak, sakit kepala, dan iritasi kulit sehingga diperlukan adanya bahan pengganti. Hasil penelitian terlebih dahulu telah ditemukan bahwa buah naga berdaging merah Hylocereus costaricencis mengandung pigmen alami antosianin terbesar dibandingkan buah naga jenis lain. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian post test only control group. Ekstraksi buah naga merah menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 95% pada alat fresh dryer. Hasil ekstraksi diencerkan menjadi konsentrasi 25%, 50%, dan 75%. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 28 sampel yang terdiri atas 4 kelompok yaitu, kelompok K1 (disclosing solution), kelompok K2 (ekstrak daging buah naga merah 25%), kelompok K3 (ekstrak daging buah naga merah 50%), dan kelompok K4 (ekstrak daging buah naga merah 75%). Uji daya tembus warna pada masing-masing konsentrasi ekstrak daging buah naga merah dan disclosing solution dilakukan pada balok kentang (2x2x2 cm) yang diberi cekungan dengan kedalaman 3 mm dan diameter 1,5 cm sebagai bidang tetes. Pengamat yang berjumlah 5 orang masing-masing mengukur panjang resapan pada balok kentang setelah dibelah pada bidang tetes dan diambil rata-ratanya. Analisis data pada penelitian ini menggunakan program SPSS 24 dengan hasil bahwa data terdistribusi normal dan homogen (p>0,05) setelah dilakukan uji Shapiro Wilk dan Levene. Hasil uji statistik parametrik yaitu uji one way ANOVA dan LSD (Least Significant Differences) didapatkan perbedaan signifikan antar kelompok (p<0,05) kecuali antara kelompok disclosing solution dengan ekstrak daging buah naga merah 50%. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) disclosing solution memiliki daya tembus warna yang lebih pendek jika dibandingkan dengan ekstrak daging buah naga merah 75%, dan memiliki panjang daya tembus yang sama dengan ekstrak daging buah naga 50%; (2) konsentrasi ekstrak daging buah naga merah yang paling optimal sebagai bahan disclosing solution adalah konsentrasi 75%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries141610101018;
dc.subjectDaya Tembus Pewarnaen_US
dc.subjectDisclosing Solutionen_US
dc.subjectLarutan Pengungkapen_US
dc.subjectBuatan Pabriken_US
dc.subjectEkstrak Daging Buah Naga Merahen_US
dc.titlePerbandingan Daya Tembus Pewarna Antara Disclosing Solution (Larutan Pengungkap) Buatan Pabrik Dengan Ekstrak Daging Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricensis)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record