Pengaruh Kekakuan (Stiffness) Kantilever Dan Orientasi Bluff Body Terhadap Tegangan Listrik Pada Vortex-Induced Vibration Tenaga Bayu
Abstract
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi diklasifikasikan
menjadi: energi gerak, energi panas, energi cahaya, energi listrik, energi
elektrokimia, energi nuklir dan energi gravitasi. Kebutuhan energi primer dunia
terus meningkat sebanyak 45% dari 13.070 juta TOE pada rentan waktu 2011 –
2013. Konsumsi energi Indonesia mengalami peningkatan dari 75 juta TOE
menjadi 134 juta TOE dengan laju pertambahan 5,5% pertahun selama tahun 2010
– 2013. Ketergantungan energi fosil mengakibatkan Indonesia rentan mengalami
krisis energi. Pengembangan energi baru dan terbarukan merupakan pilihan menuju
kemandirian energi nasional.
Pemanfaatan energi terbarukan harus ditingkatkan. Salah satu metode
pemanfaatan energi terbarukan adalah dengan metode Energy Harvesting yang
dikembangkan untuk menyuplai daya pada alat elektronik portabel dan Micro
Electromechanical Systems berdaya rendah. Piezoelectric Vibration Energy
Harvesting/Harvester merupakan metode Energy Harvesting yang umumnya
menggunakan batang kantilever berlapis piezoelektrik. Piezoelektrik berfungsi
mengubah energi mekanik getaran dari lingkungan menjadi energi listrik. Potensi
energi yang tinggi membuat Piezoelectric Vibration Energy Harvesting/Harvester
digunakan untuk menyuplai daya pada wireless sensing device untuk menggantikan
baterai yang memiliki kekurangan dalam service live dan ukuran alat.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. Pengujian
pertama adalah pengujian kekakuan batang kantilever yang dilakukan di
laboratorium Perancangan Mekanik Universitas Jember, pengujian kedua adalah
pengujian wind tunnel yang dilakukan di laboratorium Mobil Listrik Universitas
Jember. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kekakuan dan orientasi bluff body terhadap tegangan listrik dan daerah resonansi penghasil listrik.
Hasil penelitian diharapkan dapat menumbuhkembangkan energi ramah
lingkungan.
Hasil penelitian menunjukkan Nilai kekakuan tertinggi diperoleh dengan
variasi panjang 60 mm dan lebar 40 mm yaitu 11,395 N/m. Tegangan listrik paling
optimum sebesar 0,207 V diperoleh pada batang kantilever panjang 80 mm lebar
40 mm. Area resonansi optimum diperoleh pada batang kantilever panjang 60 mm
lebar 40 mm yang dapat bekerja pada rentang 𝑈 = 1 – 5,2 m/s. Orientasi bluff body
vertikal lebih unggul dalam menghasilkan tegangan listrik dan memiliki area
resonansi yang lebih luas.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]