Analisa Kuat Jaringan Wifi (Rssi) Gedung Fisika a Lantai Bawah Fmipa Universitas Jember Dengan Metode Pengukuran Langsung Dan Multi-Wall Model
Abstract
Jaringan WiFi (RSSI) pada Gedung Fisika A lantai bawah Fakultas MIPA
Universitas Jember masih belum mampu meng-cover seluruh ruangan sebelum
adanya penambahan access point. Hal ini dikarenakan area gedung Fisika cukup
luas sehingga jarak access point dan receiver/pengguna cukup jauh dan
banyaknya obstacle/penghalang di dalam gedung berupa dinding, kayu, kaca, dan
triplek yang merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi nilai RSSI sedangkan
jumlah access point yang terpasang belum memadai. Maka harus dilakukan suatu
peningkatan kinerja WiFi agar jaringan komunikasi dapat tersedia secara
optimum.
Penelitian yang bertujuan untuk menganalisa kuat jaringan WiFi (RSSI) di
Gedung Fisika A lantai bawah FMIPA Universitas Jember ini dilakukan sebelum
adanya penambahan access point. Ada dua metode.yang digunakan, pertama
metode pengukuran langsung kuat jaringan WiFi (RSSI) menggunakan software
“WiFi overview” yang terinstal pada smartphone pada setiap titik pengukuran di
masing-masing lintasan yang ditentukan. Metode kedua dengan menggunakan
multi-wall model. Multi-wall model merupakan metode yang digunakan untuk
mengukur kuat jaringan WiFi berdasarkan loss (redaman jaringan akibat jarak dan
penghalang). Setelah diperoleh hasil dari kedua metode maka data kuat jaringan
WiFi (RSSI) yang diperoleh dari pengambilan data diolah menggunakan software
“microsoft excel” dan “Surfer 11” untuk mendapatkan citra coverage area WiFi.
Metode pengukuran langsung dan perhitungan multi-wall model masingmasing
dilakukan dengan menggunakan tiga model variasi access point. Model 1
hanya menggunakan satu access point. Model 2 menggunakan satu access point
utama yang dikuatkan dengan dua repeater yang ditempatkan pada titik tertentu
sebagai access point tambahan. Model 3 menggunakan satu access point utama
yang dikuatkan dengan empat repeater yang ditempatkan di titik tertentu sebagai
access point tambahan. Hasil dari kedua metode tersebut dibandingkan dalam
bentuk grafik dan gambar citra kuat jaringan WiFi (RSSI). Dengan demikian
dapat ditentukan tempat paling optimum untuk menempatkan sebuah atau
beberapa access point.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat jaringan WiFi (RSSI) pada
Gedung Fisika A lantai bawah Fakultas MIPA Universitas Jember masih belum
mampu meng-cover seluruh ruangan sebelum adanya penambahan access point.
Dari ketiga model yang digunakan model 2 merupakan model yang paling baik
untuk digunakan. Hal tersebut dikarenakan model 2 mampu meng-cover seluruh
ruangan lantai bawah Gedung Fisika A dibandingkan dengan model 1. Semakin
banyak access point yang digunakan tidak selalu menghasilkan coverage area
yang bagus, hal tersebut justru menimbulkan banyak anomali atau gangguan yang
biasa disebut sebagai interferensi.