Kandungan Asam Lemak Tak Jenuh Omega 3 Pada Tempe Dengan Penambahan Tepung Ikan Lemuru (Sardinella Lemuru)
Abstract
Indonesia memiliki wilayah laut yang luas. Dari kondisi laut yang luas
tersebut salah satu sumber daya alam yang dapat dihasilkan adalah ikan. Potensi
sumberdaya hasil laut menunjukkanbahwa perikanan memiliki potensi yang baik
untuk berkontribusi didalam pemenuhan gizi masyarakat. Ikan mengandung
banyak asam lemak esensial. Asam lemak essential merupakan asam lemak yang
sangat dibutuhkan dan tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia. Begitu
pentingnya kebutuhan asam lemak esensial, maka asupan dalam tubuh harus
terpenuhi. Lemuru merupakan salah satu ikan yang tinggi kandungan asam lemak
Serta ikan dengan produksi yang tinggi. Sehingga seringkali ketersediaan lemuru
sangat melimpah. Dibutuhkan alternatif dalam pengolahan ikan lemuru untuk
mengatasi hal tersebut. Salah satunya dengan pembuatan tepung ikan lemuru.
Salah satu upaya untuk memperkenalkan tepung ikan pangan lemuru pada
masyarakat adalah dengan ditambahkan pada tempe.Tempe dipilih karena tempe
merupakan makanan yang telah dikenal dan disukai oleh masyarakat Indonesia.
Penelitian ini menggunakan rancangan dasar penelitian deskriptif yang
dilakukan pada tempe penambahan tepung ikan 4,5% dari jumlah kedelai.
Perlakuan lama fermentasi 36 jam . Tempe penambahan tepung ikan lemuru 4,5%
dibandingkan dengan tempe tanpa tepung lemuru (Kontrol 1), dan
dibandingkandengantempe penambahan tepung ikan lemuru 4,5% tanpa
fermentasi (Kontrol 2). Selanjutya dilakukan analisis menggunakan GCMS (Gas
Chromatograph and Mass Spectrometer) .
Hasil analisis pada fermentasi tempe dengan penambahan tepung ikan
lemuru maupun tempe yang tidak diberi penambahan tepung ikan lemuru,
ditemukan adanya kandungan asam lemak tak jenuh 9,12-Octadecadienoic acid
yang tergolong omega 6 dan 11-Octadecenoic acid yang tergolong omega 9. Sedangkan untuk asam lemak linolenat (omega 3) tidak terdeteksi pada ketiga
sampel, tempe dengan penambahan lemuru 4,5% memiliki kelebihan dibanding
dengan tempe tanpa penambahan tepung dan tempe dengan penambahan tepung
lemuru tanpa fermentasi, yaitu pada tempe dengan penambahan tepung lemuru
4,5% kandungan asam linoleat dan kandungan asam oleat lebih seimbang serta
adanya proses fermentasi pada tempe dengan tepung lemuru mengakibatkan
adanya enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang selama proses
fermentasi, sehingga protein, lemak dan karbohidrat menjadi lebih mudah dic