Show simple item record

dc.contributor.advisorROHMAWATI, Ninna
dc.contributor.advisorSULISTIYANI
dc.contributor.authorFADILA, Fitria Khusnul
dc.date.accessioned2018-11-08T11:14:24Z
dc.date.available2018-11-08T11:14:24Z
dc.date.issued2018-11-08
dc.identifier.nimNIM142110101029
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87775
dc.description.abstractKetahanan pangan merupakan salah satu aspek kunci penentu status kesehatan dan gizi yang baik. Apabila keluarga mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan, maka keluarga tersebut dapat dikatakan tidak tahan pangan. Berdasarkan Laporan Akhir Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerawanan Pangan Kabupaten Jember Tahun 2017 pada aspek akses terhadap pangan yang ditinjau berdasarkan persentase penduduk hidup di bawah garis kemiskinan didapatkan hasil bahwa Kecamatan Ledokombo termasuk ke dalam prioritas ke tiga yang artinya sangat rentan mengalami kerawanan pangan dan gizi. Kemiskinan dan kerawanan pangan merupakan dua hal yang saling terkait, bahkan dipandang memiliki hubungan sebab akibat. Bagi warga Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember, bekerja di luar negeri merupakan satu-satunya pilihan untuk bertahan hidup dan menghidupi keluarganya. Akibatnya, anak-anak buruh migran tersebut tumbuh tanpa didampingi oleh orang tuanya, jadi yang mengasuh mereka adalah saudara atau nenek bahkan tetangga. Status gizi anak buruh migran berhubungan dengan status migrasi orang tua mereka. Anak-anak merupakan kelompok paling rentan yang menerima dampak langsung dari orang tua mereka yang bekerja sebagai buruh migran. Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti kepada 119 anak usia sekolah di Kecamatan Ledokombo, terdapat 40 anak (34%) diantaranya menderita stunting. Menurut klasifikasi WHO, stunting menjadi masalah kesehatan masyarakat dengan kategori buruk ketika prevalensinya 30-39%. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur status ketahanan pangan rumah tangga, tingkat kecukupan energi dan protein serta status gizi, menganalisis hubungan antara status ketahanan pangan rumah tangga dengan tingkat kecukupan energi dan protein, menganalisis hubungan antara tingkat kecukupan energi dan protein dengan status gizi, dan menganalisis hubungan antara status ketahanan pangan rumah tangga dengan status gizi serta menganalisis hubungan antara status ketahanan pangan rumah tangga, kecukupan energi dan protein dengan status gizi. Penelitian ini dilakukan di bulan Mei-Juli 2018, dengan jenis penelitian analitik melalui pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik simple random sampling . Penelitian ini dilakukan kepada 55 responden pada anak buruh migran beserta pengasuhnya. Tingkat kecukupan energi dan protein anak diukur dengan metode food recall 2x24 jam ditujukan kepada anak, sedangkan ketahanan pangan diukur menggunakan United States Household Food Security Survey Module (US-HFSSM) yang ditanyakan kepada pengasuh. Analisis dalam penelitian ini menggunakan chi square dengan derajat kemaknaan sebesar 95% (α=0,05). Hasil penelitian ini yaitu bahwa sebagian besar responden (60%) berstatus tahan pangan, sebesar 34,5% responden mengalami defisit energi tingkat berat dan sedangkan pada variabel tingkat kecukupan protein sebesar 29,1% dengan kategori lebih dan 25,5 % dengan kategori normal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status ketahanan pangan rumah tangga dengan tingkat kecukupan energi dan protein. Seorang anak dengan status tahan pangan berpeluang 21,27 kali lebih tinggi untuk memiliki tingkat kecukupan energi yang normal dan 8,63 kali lebih besar untuk memiliki tingkat kecukupan protein yang normal. Terdapat hubungan antara tingkat kecukupan energi dan protein dengan status gizi anak usia sekolah pada anak buruh migran. Seorang anak dengan tingkat kecukupan energi dan protein yang normal dapat mengurangi risiko terjadinya stunting. Terdapat hubungan antara status ketahanan pangan rumah tangga dengan status gizi anak usia sekolah pada anak buruh migran. Apabila seorang anak memiliki status tahan pangan maka dapat mengurangi risiko untuk mengalami stunting dari pada anak dengan status rawan pangan. Tingkat kecukupan energi merupakan variabel paling dominan yang berhubungan signifikan dengan status gizi dimana termasuk kedalam faktor protektif.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries142110101029;
dc.subjectKetahanan Pangan Rumah Tanggaen_US
dc.subjectTingkat Kecukupan Energien_US
dc.subjectProteinen_US
dc.subjectGizi Anak Usia Sekolahen_US
dc.titleStatus Ketahanan Pangan Rumah Tangga, Tingkat Kecukupan Energi Dan Protein Dengan Status Gizi Anak Usia Sekolah (Studi Analitik Pada Anak Buruh Migran Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember Tahun 2018)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record