Show simple item record

dc.contributor.advisorZULKARNAIN, Elfian
dc.contributor.advisorROKHMAN, Dewi
dc.contributor.authorWARDANI, Desyita Ayuma
dc.date.accessioned2018-11-08T11:06:27Z
dc.date.available2018-11-08T11:06:27Z
dc.date.issued2018-11-08
dc.identifier.nimNIM142110101046
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87773
dc.description.abstractLansia merupakan suatu proses alami yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan akan dialami oleh setiap orang yang hidup. Lansia pada umumnya akan mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial secara bertahap. Gangguan kesehatan yang dialami lansia tidak hanya gangguan fisik, salah satunya adalah gangguan mental. Lansia biasanya akan merasakan bosan karena tinggal di panti sehingga lansia akan mudah depresi dan cemas. Lansia yang mengalami depresi maka akan menimbulkan berbagai macam akibat seperti penurunan kondisi fisik dan kemampuan bersosialisasi, perubahan bentuk pemikiran, sensasi somatik, berkurangnya aktivitas, serta kurang produktif dalam pengembangan pemikiran, berbicara dan sosialisasi. Selain itu, kesehatan lansia tidak hanya keadaan sejahtera baik fisik atau pun mental, tetapi juga sosial. Lansia cenderung menarik diri dari lingkungannya, sehingga penurunan aktivitas sosial akan jarang dilakukan. Gangguan kesehatan mental dan sosial ini biasanya akan diikuti oleh penurunan konsep diri lansia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Griya Lansia Kabupaten Lumajang, dimulai pada bulan September 2017 sampai Mei 2018. Informan dalam penelitian ini adalah 7 orang lansia yang tinggal di Griya Lansia. Penentuan informan menggunakan teknik purposive dengan pengambilan data dilakukan menggunakan panduan wawancara mendalam. Pengumpulan data juga dilakukan dengan dokumentasi dan observasi. Analisis data penelitian yang digunakan adalah thematic content analysis. Kredibilitas data dilakukan dengan cara triangulasi sumber dan teknik, sedangkan dependabilitas data dilakukan dengan dosen pembimbing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan yang tinggal di Griya Lansia seluruhnya adalah perempuan yang mayoritas berusia >70 tahun tahun ke atas yang beragama islam, memiliki status janda, sebagian besar tidak pernah bersekolah, sebagian besar memilih tinggal di Griya Lansia atas keputusannya sendiri, sebagian besar masih memliliki keluarga, dan sebagian besar tidak pernah dikunjungi keluarganya. Berdasarkan hasil wawancara mendalam, informan memiliki identitas diri positif, yaitu memiliki watak keras dan cengeng. Identitas diri ini dibentuk dari pengalaman masing-masing yang dimilikinya. Gambaran diri yang dimiliki sebagian besar bersifat positif. Hal ini ditunjukkan dengan sikapnya terhadap perubahan kondisi tubuhnya, akan tetapi sebagian kecil gambaran diri informan adalah negatif. Hal ini dikarenakan keadaan sakit informan di masa tua. Harga diri positif juga dimiliki sebagian besar informan. Mereka merasa dicintai oleh keluarga ataupun orang lain disekitarnya meskipun ada sebagian kecil yang tidak memiliki keluarga. Ideal diri positif yang dimiliki informan adalah berkumpul dengan keluarga atau beribadah. Peran diri yang dimiliki informan ada yang positif dan negatif. Peran positif yang ditunjukkan salah satunya dengan cara membantu temantemannya di panti, sedangkan informan yang memiliki peran negatif cenderung egois. Informan masih dalam keadaan sehat mental, dalam hal ini informan masih dapat mengenali dan mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Sebagian besar informan masih dalam keadaan sehat sosial, hal ini dikarenakan informan selalu mengkuti kegiatan-kegiatan di panti maupun di luar panti seperti kegiatan mengaji bersama komunitasnya, akan tetapi sebagian kecil informan cenderung menutup dirinya dari lingkungan panti. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti bagi pendamping atau perawat dapat melakukan layanan konseling di Griya Lansia dan dapat membantu lansia dalam mempertahankan aktivitas-aktivitas yang dilakukan lansia. Bagi instansi terkait yaitu Dinas Sosial dan Griya Lansia dapat melakukan screening kesehatan mental dan sosial kepada lansia yang dapat dilakukan oleh perawat atau pendamping dan dapat menerapkan berbagai dispilin ilmu yang berkesinambungan melalui pelatihan pendidikan bagi perawat atau pendamping. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian secara kualitatif mengenai peran pendamping di panti untuk pembentukan konsep diri positif lansia. Selain itu peneliti juga dapat melakukan penelitian secara kualitatif tentang komunikasi interpersonal antar sesama lansia untuk mempertahankan kesehatan sosial.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries142110101046;
dc.subjectLanjut Usiaen_US
dc.subjectKesehatan Mentalen_US
dc.subjectSosialen_US
dc.titleKonsep Diri Lanjut Usia Dalam Mempertahankan Kesehatan Mental Dan Sosial (Studi Kualitatif Di Griya Lansia Kabupaten Lumajang)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record