Pewarnaan Lokal Wilayah Super Antimagic Pada Graf Planar
dc.contributor.advisor | Dafik | |
dc.contributor.advisor | Wijaya, Kristiana | |
dc.contributor.author | Ratri, Arum Andary | |
dc.date.accessioned | 2018-11-06T07:27:27Z | |
dc.date.available | 2018-11-06T07:27:27Z | |
dc.date.issued | 2018-11-06 | |
dc.identifier.nim | 161820101009 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87613 | |
dc.description.abstract | Konsep pewarnaan graf puncaknya muncul pada tahun 1976, yaitu sebagai hasil dari pemecahan persoalan 4 warna. Setelahnya muncul konsep pelabelan graf. Pada tahun 2017 Arumugam menggabungkan dua konsep tersebut, yaitu memperkenalkan konsep pewarnaan yang didapatkan dari bobot suatu pelabelan. Misalkan G = (V;E) adalah suatu graf terhubung dengan n titik dan m sisi. Fungsi bijektif f : E ¡! f1; 2; 3; :::;mg disebut pelabelan antimagic lokal jika untuk setiap dua titik yang bertetangga u dan v di G, w(u) 6= w(v), dengan w(u) = P e2E(u) f(e). Pelabelan antimagic lokal menginduksi pewarnaan titik pada graf G dimana titik v diberi warna atau bobot w(v). | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | Pewarnaan Lokal Wilayah Super Antimagic pada Graf Planar | en_US |
dc.title | Pewarnaan Lokal Wilayah Super Antimagic Pada Graf Planar | en_US |
dc.type | Undergraduat Thesis | en_US |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences [3358]
Koleksi Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam