PENGARUH MADU DARI SPESIES Apis mellifera YANG BERASAL DARI BUNGA TANAMAN RANDU DAN KOPI TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella thypi DAN Staphylococcus aureus
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya antibakteri madu yang berasal
dari Tanaman Randu (Ceiba pentandra) dan Kopi (Coffea sp) terhadap bakteri
Salmonella thypi dan Staphylococcus aureus. Madu sebagai bahan berkhasiat obat
sudah diketahui sejak zaman Yunani dan Mesir (Suriawiria, 2000). Selain itu madu
juga digunakan untuk mengawetkan daging supaya tetap segar selama beberapa
minggu disimpan. Madu ternyata memilki daya antibakteri yang dapat menghambat
proses pembusukan bakteri Gram positif dan negatif (Adock:1962).
Madu adalah nektar atau eksudat gula dari tanaman yang dikumpulkan oleh
lebah madu, diolah dan disimpan dalam sarang madu. Nektar adalah suatu senyawa
komplek yang dihasilkan oleh kelenjar necterifer tanaman dalam bentuk larutan
dengan konsentrasi yang bervariasi. Madu yang digunakan dalam penelitian ini
adalah madu randu (Ceiba pentandra) yang didapat dari nektar bunga kapuk randu
dan madu kopi (Coffea sp.) adalah madu yang didapat dari nektar bunga kopi.
Penelitian ini merupakan penelitian in vitro dengan metode sumuran dengan
kontrol positif tetrasiklin 0,01% dan kontrol negatif aquades steril. Serial konsentrasi
madu randu dan kopi yang digunakan adalah 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 35%,
40%, 45%, dan 50%. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan pengulangan tiga kali. Analisis One-Way
ANOVA menggunakan SPSS versi 13 for Windows, untuk menguji perbedaan
diantara semua pasangan perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan dengan α=0,05,
kemudian dilanjutkan dengan Analisis Independent Sample T-test yang bertujuan
untuk mengetahui perbedaan antar pasangan sampel yaitu nilai zona hambatan bakteri
Hasil dari penelitian ini didapatkan hasil Madu yang berasal dari bunga
tanaman randu (Ceiba pentandra) dan kopi (Coffea sp.) berpengaruh terhadap
pertumbuhan bakteri Salmonella thypi dan Staphylococcus aureus dengan nilai
signifikan sebesar 0,000 (P<0,005)
Madu Randu yang berpengaruh paling besar terhadap pertumbuhan bakteri
Salmonella thypi dan Staphylococcus aureus. Madu randu memiliki pengaruh yang
lebih besar terhadap bakteri Salmonella thypi dan Staphylococcus aureus dengan ratarata
zona hambat berturut – turut sebesar 0,747 dan 0,592 jika dibandingkan dengan
madu kopi terhadap bakteri Salmonella thypi dan Staphylococcus aureus berturut –
turut sebesar 0,643 dan 0,582
KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) dari Madu yang berasal dari bunga
tanaman randu (Ceiba pentandra) terhadap bakteri Salmonella thypi adalah 6%
dengan besar hambatan 0,008, kemuadian konsentrasi hambat minimum dari madu
yang berasal dari bunga tanaman kopi (Coffea sp) terhadap bakteri Salmonella thypi
adalah 16% dengan besar hambatan 0,008, sedangkan konsentrasi hambat minimum
dari madu yang berasal dari bunga tanaman randu (Ceiba pentandra) terhadap
bakteri Staphylococcus aureus adalah 32% dengan besar hambatan 0,009 dan yang
terahir konsentrasi Hambat Minimum dari madu yang berasal dari bunga tanaman
kopi (Coffea sp) terhadap bakteri Staphylococcus aureus adalah 29% dengan besar
hambatan 0,008.