BIOAKTIVITAS EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roxb.) TERHADAP PERTUMBUHAN BEBERAPA BAKTERI
Abstract
Tanaman jahe termasuk Suku Zingiberaceae, merupakan salah satu tanaman
rempah-rempahan yang telah lama digunakan sebagai bahan baku obat tradisional.
Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui bioaktivitas ekstrak Jahe (Zingiber
officinale Roxb.) terhadap pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli. Penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat menghambat pertumbuhan koloni bakteri E.
coli mulai konsentrasi ekstrak jahe sebesar 6,0% dengan luas daerah hambat 9,5 mm2
(Nursal, 2006). Tanaman jahe sebagai bahan biobakterisida nabati perlu diteliti lebih
lanjut pemanfaatannya dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen khususnya
Shigella disentriae, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, dan Bacillus subtilis.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas MIPA
Universitas Jember pada tanggal 18 Februari 2010 sampai 20 April 2010. Penelitian
ini merupakan penelitian in vitro dengan menggunakan metode sumuran dengan
kontrol positif tetrasiklin 0,01% dan kontrol negatif akuades. Serial konsentrasi yang
digunakan adalah 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 35%, 40%, 45%, dan 50%.
Rancangan percobaan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 3 kali ulangan. Analisis data dengan One-Way ANOVA menggunakan SPSS
versi 13 for Windows, untuk menguji perbedaan diantara semua pasangan perlakuan
dilanjutkan dengan uji Duncan dengan α=0,05.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa Konsentrasi
Hambatan Minimum (KHM) ekstrak etanol rimpang jahe terhadap pertumbuhan
bakteri Shigella disentriae adalah pada konsentrasi 5%, bakteri Salmonella typhi
adalah pada konsentrasi 7%, bakteri Staphylococcus aureus adalah pada konsentrasi
0,7%, dan bakteri Bacillus subtilis adalah pada konsentrasi 0,7%, . Berdasarkan hasil
uji ANOVA (Tabel 4.9) daya hambat ekstrak etanol rimpang jahe (Zingiber officinale
Roxb.) terhadap pertumbuhan bakteri Shigella dysentriae diperoleh nilai F hitung
sebesar 3842,853 dan nilai signifikasi sebesar 0,000 karena P<0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antar perlakuan yaitu ekstrak
etanol rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb.) terhadap pertumbuhan bakteri
Shigella dysentriae. Hasil uji ANOVA (Tabel 4.11) daya hambat ektrak etanol
rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb.) terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella
typhi diperoleh F hitung sebesar 10126,010 dan nilai signifikasi sebesar 0,000 karena
P<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antar
perlakuan yaitu ekstrak etanol rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb.) terhadap
pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Hasil uji ANOVA (Tabel 4.13) daya hambat
ektrak etanol ekstrak etanol rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb.) terhadap
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus diperoleh nilai F hitung sebesar
5751,593 dan nilai signifikasi sebesar 0,000 karena P<0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antar perlakuan yaitu ekstrak etanol
rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb.) terhadap pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus. Demikian juga dengan hasil uji ANOVA (Tabel 4.15) daya
hambat ektrak etanol rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb.) terhadap pertumbuhan
bakteri Bacillus subtilis diperoleh F hitung sebesar 6342,222 dan nilai signifikasi
sebesar 0,000 karena P<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antar perlakuan yaitu ekstrak etanol rimpang jahe (Zingiber officinale
Roxb.) terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis.
Kesimpulan dari hasil analisis data dan pembahasan, bahwa ekstrak etanol
rimpang jaahe memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Shigella
disentriae, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, dan Bacillus subtilis. Hal ini
dikarenakan kandungan aktif dalam rimpang jahe yaitu gingerol yang berfungsi
menghambat aktivitas antibakterial dengan mekanisme penghambatan dengan cara
mendenaturasi protein dinding sel bakteri.