Pengembangan Bahan Ajar Biologi Berbasis STS (Science Technology Society) dengan Integrasi LBL (Life Based Learning) pada Materi Bioteknologi SMA Kelas XII
Abstract
Ilmu pengetahuan dan Teknologi yang semakin berkembang mempengaruhi dalam dunia pendidikan. Termasuk juga mempengaruhi bidang ilmu seperti bioteknologi. Hal tersebut menuntut peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul. Sehingga guru dapat melakukan pembelajaran dengan sekreatif mungkin agar mencetak siswa-siswa yang memiliki kualitas yang unggul. Didukung juga oleh bahan ajar yang sesuai sehingga siswa tidak hanya memiliki kemampuan kognitif tapi juga memiliki keterampilan dalam bidang bioteknologi untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji validitas, kepraktisan, dan efektivitas bahan ajar berbasis STS (Science Technology Society) dengan integrasi LBL (Life Based Learning) pada materi bioteknologi SMA kelas XII. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model 4D yang dimodifikasi sampai tiga tahapan saja. Buku siswa dikembangkan melalui serangkaian proses mulai dari tahap define (pendefinisian), design (perancangan), dan develop (pengembangan).
Tahap define dilakukan dengan analisis angket kebutuhan yang telah diberikan kepada 9 mahasiswa baru dan 6 guru biologi kelas XII. Melalui angket tersebut, didapatkan bahwa guru yang menggunakan pendekatan Science, Technology, and Society hanya sebesar 10% saja. Sedangkan 100% mahasiswa menyatakan perlu adanya pendekatan tertentu dalam pembelajaran bioteknologi. Sebesar 60% guru menyatakan adanya kendala dalam melaksanakan pembelajaran bioteknologi, sehingga hanya 66,67% saja siswa yang mampu menerapkan ilmu bioteknologi yang di dapat dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu dilanjutkan dengan analisis tugas dan konsep sesuai dengan KI KD materi bioteknologi sehingga didapatkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai acuan dalam membuat buku siswa yang dikembangkan.
Tahap design dilakukan melalui proses perancangan buku yang berupa penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format, dan rancangan awal produk. Tes yang digunakan adalah tes bersiklus yang terdiri dari tiga siklus menggunakan 5 soal essay. Media dan format yang digunakan yaitu buku siswa. Dan rancangan awal disesuaikan dengan media dan format yang digunakan, dilengkapi dengan komponen-komponen yang biasa ada pada buku siswa, seperti kata kunci, info bio, dll.
Tahap develop dilakukan dengan melakukan validasi terhadap buku siswa kepada validator ahli, uji keterbacaan dan uji kepraktisan buku siswa, tes bersiklus, dan observasi penilaian afektif. Validasi merupakan proses permintaan pengakuan ataupun persetujuan terhadap kesesuaian bahan ajar dengan kebutuhan dalam pembelajaran. Validasi dilakukan oleh empat ahli yang terdiri dari tiga dosen dan satu guru biologi kelas XII. Hasil validasi dari keempat ahli tersebut didapatkan rata-rata sebesar 89,27% yang dikategorikan dalam kategori sangat valid. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk dapat digunakan dalam tahap selanjutnya yaitu uji terbatas. Uji terbatas dilakukan pada 9 siswa dengan 3 tingkat kemampuan kognitif yang berbeda. 9 siswa tersebut diberi angket keterbacaan untuk menilai keterbacaan dari buku siswa yang telah dikembangkan. Hasilnya adalah 91,85% yang dikategorikan dalam kategori sangat baik dan artinya dapat dilanjutkan untuk uji coba lapangan. Uji coba lapangan dilakukan pada kelas XII MIPA 2 SMAN 2 Jember. Dalam uji ini akan didapatkan kepraktisan dan keefektivan dari buku siswa. Kepraktisan buku siswa yang didapat sebesar 98,33% yang diinterpretasikan dalam kategori sangat baik. Sedangkan keefektivan buku siswa menunjukkan bahwa 91,43% siswa telah mencapai kategori sangat baik dan 8,57% dalam kategori baik pada ranah kognitif. Pada ranah afektif menunjukkan 100% siswa telah mencapai kategori baik. sehingga dapat disimpulkan bahwa buku siswa bersifat efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran.