dc.description.abstract | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang seringkali terjadi
pada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yaitu tidak banyak yang
mengetahui dan kemampuan yang kurang untuk mengelola keuangan. Banyak
dari pelaku UMKM yang kurang memperhatikan dengan seksama tata cara
mengelola keuangannya dan mereka juga jarang melakukan investasi, tabungan
dan mengasuransikan tempat usahanya. Sebagian besar pelaku UMKM di
Indonesia sering menggabungkan antara uang usaha dengan uang pribadi,
sehingga dengan diberlakukan seperti itu maka usaha mereka tidak akan
berkembang dengan baik. Hal ini antara lain juga disebabkan oleh keunikan dari
UMKM, yang umumnya tidak memiliki informasi yang terorganisir mengenai
kondisi keuangan, pangsa pasar, dinamika kompetisi dan jejak rekam manajemen.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperkaya pengetahuan
dalam mengelola keuangan adalah dengan menggunakan literasi keuangan. Oleh
karena itu, diperlukan upaya strategis dalam meningkatkan keberlangsungan
UMKM, dengan tindakan yang dapat dilakukan adalah memberikan pengetahuan
pelaku usaha terhadap pengetahuan keuangan sehingga pengelolaannya akan
menjadi lebih baik dan bisa bersaing dengan usaha-usaha menengah besar.
Diharapkan dengan adanya konsep inovasi yang berkelanjutan serta pengetahuan
dalam mengelola keuangan akan membuat para pelaku UMKM menjadi lebih
bijaksana lagi dalam mengambil keputusan untuk keberlangsungan usahanya.
Objek dari penelitian ini adalah usaha produk makanan, minuman, dan
tembakau di tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Kaliwates, Kecamatan Sumbersari,
dan Kecamatan Patrang di Kabupaten Jember. Usaha produk makanan, minuman,dan tembakau di Kabupaten Jember termasuk dalam sector industri pengolahan.
Sector ini mampu memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional
Bruto Kabupaten Jember sebesar 10,81% dan prospek usaha UMKM industri
pengolahan merupakan sektor yang potensial yang dapat menciptakan nilai
tambah karena di dorong tingginya tingkat konsumsi masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Variabel independen
dalam penelitian ini adalah literasi keuangan dan variabel dependen dalam
penenlitian ini adalah kinerja usaha. Populasi dalam penenlitian ini sebanyak 205
industri pengolahan yang terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Jember, sampel yang digunakan sebanyak 34 responden. Analisi data
menggunakan uji instrumen data (uji validitas dan uji reliabilitas), uji asumsi
klasik (uji normalitas dan uji heteroskedastisitas), dan uji hipotesis (analisis
regresi sederhana, uji t, dan koefisien determinasi). Berdasarkan hasil pengujian
yang dilakukan dalam penelitian ini didapatkan bahwasanya literasi keuangan
berpengaruh signifikan. Hasil analisis koefisien determinasi menunjukkan nilai r
square = 0,321, artinya literasi keuangan memberikan pengaruh terhadap kinerja
usaha sebanyak 32,1%, sedangkan sisanya sebesar 57,6% dipengaruhi atau
disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. | en_US |