Asuhan Keperawatan Post Operasi Fraktur Cruris Pada Ny. S dan Nn. T dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut Di Ruang Kenanga Rsud dr. Haryoto Lumajang Tahun 2018
Abstract
Fraktur cruris merupakan terputusnya hubungan tulang tibia dan fibula yang diakibatkan oleh trauma sehingga menimbulkan cedera yang dapat mengakibatkan seseorang mengalami prosedur pembedahan. Pembedahan menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat menyebabkan sintesa prostaglandin, dimana prostaglandin inilah yang akan menyebabkan sensitisasi dari reseptorreseptor nosiseptif dan dikeluarkannya zat-zat mediator nyeri seperti histamine dan serotonin yang akan menimbulkan sensasi nyeri dan mengalami masalah keperawatan nyeri akut. Penulisan laporan kasus ini dilakukan pada 2 pasien post operasi fraktur cruris dengan masalah keperawatan nyeri akut. Penulisan yang dilakukan dengan melakukan wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis di RSUD dr. Haryoto Lumajang terdapat pada pasien post operasi fraktur cruris dengan masalah keperawatan nyeri akut, terdapat 10 batasan karakteristik yang muncul yaitu bukti nyeri dengan menggunakan standar periksa nyeri, ekspresi wajah nyeri, focus pada diri sendiri, keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri, keluhan tentang karakteristik nyeri, laporan tentang perilaku nyeri, perubahan pada parameter fisiologis, perubahan selera makan, sikap melindungi area nyeri, sikap tubuh melindungi. Intervensi keperawatan pada pasien post operasi fraktur cruris dengan masalah keperawatan nyeri akut, data yang digunakan terdapat 3 intervensi keperawatan yaitu manajemen nyeri, pemberian analgesic, terapi bantuan untuk mengontrol pemberian analgesic. Terapi manajemen nyeri yang dilakukan pada pasien post operasi fraktur cruris dengan masalah keperawatan nyeri akut yaitu teknik relaksasi genggam jari dan nafas dalam. Implementasi keperawatan yang dilakukan pada pasien post operasi fraktur cruris dengan masalah keperawatan nyeri akut sesuai dengan intervensi keperawatan yaitu manajemen nyeri, pemberian analgesic, bantuan untuk mengontrol pemberian analgesic. Pada tahap evaluasi keperawatan, yaitu dari 6 kriteria hasil terdapat 3 kriteria hasil yang berhasil dicapai selama perawatan 3 hari yaitu kontrol nyeri, tingkat nyeri, kepuasan pasien : manajemen nyeri. Perawatan pada pasien post operasi fraktur cruris dengan masalah keperawatan nyeri akut perlu dilakukan tindakan keperawatan lebih dari 3 hari untuk mencapai 6 kriteria hasil