dc.description.abstract | Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang atau peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh mikoorganisme seperti bakteri, virus, jamur, parasit namun pneumonia juga dapat disebabkan oleh bahan kimia ataupun karena paparan fisik seperti suhu atau radiasi. Peradangan parenkim paru disebabkan oleh selain mikroorganisme (fisik, kimiawi, alergi) sering disebut sebagai pneumonistis. Masalah akibat pneumonia adalah adanya penumpukan sputum pada saluran pernapasan pasien dapat memproduksi banyak mukus dan pengentalan cairan alveolar, peningkatan produksi sputum ini yang akan menyebabkan gangguan kebersihan jalan nafas jika dibiarkan dalam waktu yang lama akan menyebabkan hipoksemia lalu berkembang menjadi hipoksia berat dan penurunan kesadaran. Cakupan penemuan dan penanganan pneumonia pada balita di Kabupaten Lumajang pada tahun 2014 dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 3.458 kasus, baik yang ditemukan di Puskesmas, sarana pelayanan kesehatan swasta dan rumah sakit, karena besarnya jumlah kematian pneumonia disebut sebagai pandemi yang terlupakan. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah mengeksplorasi asuhan keperawatan pada anak pneumonia dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas di Ruang Bougenville RSUD dr. Haryoto Lumajang. Desain yang digunakan Deskriptif dengan pendekatan studi kasus serta melakukan asuhan keperawatan pada pasien pneumonia dengan meningkatkan bersihanjalan napas yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian dilakukan kepada dua orang klien yang sudah terdiagnosa pneumonia pada rekam medik pasien. Data yang dikumpulkan dengan cara wawancara dengan pasien dan keluarga, observasi dan pemeriksaan fisik serta studi dokumentasi. Hasil penelitian asuhan keperawatan pada kedua pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan dengan tindakan berupa fisioterapi dada (clapping), menganjurkan minum air hangat dan mengedukasi keluarga tentang penyakit pneumonia dapat terpenuhi dibuktikan dengan sekresi berkurang, auskultasi menunjukkan menurunan bunyi nafas tambahan weezing. Dari hasil penelitian diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan dan mengoptimalkan keterampilan untuk melaksanakan terapi yang berhubungan pada pneumonia dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Selain itu tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan health education kepada pasien dan keluarga tentang pneumonia pada anak untuk meningkatkan pengetahuan keluarga sehingga keluarga dapat memahami faktor dari penyebab terjangkit pneumonia dan dapat mencegah sehingga untuk tidak terjangkit penyakit yang sama. | en_US |