UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP PETANI KOPI DI DESA HARJOMULYO KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER
Abstract
Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani kopi di Desa Harjomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember menggunakan Upaya Pekerjaan sampingan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup petani kopi dan keluarga petani kopi. Upaya yang dilakukan petani kopi ada 3 macam yaitu Menanam lahan tumpang sari, membuat gerai dari bambu, bekerja keluar kota. Penjelasan dari ketiga pekerjaan sampingan tersebut adalah; 1) Menanam lahan tumpang sari, tanaman lahan tumpang sari ini dikerjakan di lahan tanah kopi yang dimiliki petani kopi, dipinggir dan ada juga ditengah-tengah kopi. Petani kopi menanam lahan tumpang sari
diantaranya adalah pisang, cabai. Waktu untuk memanen pisang yaitu 3 bulan sekali, waktu untuk memanen cabai 3,5 sampai 4 bulan. Kemudian pekerjaan sampingan lainnya yaitu, 2) Membuat Gerai dari Bambu; Pembuatan gerai dari bambu ini sangat membantu penghasilan yang diterima oleh petani kopi. Gerai dari bambu ini dikerjakan oleh petani kopi setiap hari dan pendapatan yang diterima petani kopi bisa setiap hari maupun setiap bulan. Bahan baku gerai dari bambu ada 2 macam, ada yang berwarna hijau dan hitam. Bahan baku yang berwarna hitam yang memiliki harga yang mahal, 1 bambu di jual dengan harga Rp 20.000, sedangkan bahan baku bambu berwarna hijau Rp 12.500, per bambu. Dengan bahan baku bambu berwarna hijau dan hitam pendapatan yang diterima petani kopi rata-rata Rp 2.100.000, s/d Rp 3.000.000, per bulan. Pekerjaan sampingan yang terakhir yaitu, 3) Bekerja keluar kota, selain bekerja sampingan menanam lahan tumpang sari dan membuat gerai dari bambu. Petani kopi juga bekerja sampingan bekerja keluar kota. Petani kopi biasanya 1 tahun 2 kali berangkat bekerja keluar kota. Setidaknya 6 bulan lamanya beberapa petani kopi bekerja keluar kota untuk menambah pendapatan agar bisa memenuhi kebutuhan keluarganya. Ketika petani kopi bekerja keluar kota, lahan kopi di rawat oleh keluarga petani kopi salah satunya istri petani kopi. Karena masa panen kopi 1 tahun 1x, sehingga petani kopi yang bekerja keluar kota selalu pulang ke rumah ketika akan memanen kopi.
Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa petani kopi di Desa Harjomulyo ini tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dan kebutuhan hidup keluarganya jika hanya mengandalkan dari pendapatan utama yaitu sebagai petani kopi. Hal tersebut dibuktikan dengan kebutuhannya lebih besar dibandingkan dengan pendapatan utama yang diperoleh. Sehingga berbagai upaya yang dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan hidup petani kopi adalah dengan mencari pekerjaan sampingan. Pekerjaan sampingan yang dikerjakan oleh petani kopi antara lain dengan menanam lahan tumpang sari, membuat gerai dari bambu dan bekerja keluar kota. Upaya tersebut membantu pemenuhan kebutuhan hidup petani kopi melalui mendapatkan pendapatan lain selain dari pendapatan utama.