dc.description.abstract | Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penentuan daerah penelitian
menggunakan purposive sampling area, dimana daerah yang digunakan dipilih
berdasarkan pertimbangan tertentu. Daerah yang digunakan sebagai tempat
penelitian adalah SMA Negeri 3 Jember. Subyek penelitian ini adalah kelas XI IPA
2, XI IPA 3, dan XI IPA 6. Alasan pemilihan kelas tersebut adalah karena saran
dari guru berdasarkan ketercapaian materi fisika yang lebih jauh dibanding kelas
lainnya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kemampuan berpikir kritis siswa
ditinjau tiap indikator diketahui bahwa pada indikator interpretasi dapat dikatakan
tinggi. Menurut data, 26,47% siswa berada pada kategori sangat tinggi, 60,78%
siswa berada pada kategori tinggi, 9,80% siswa berada pada kategori sedang, 2,94%
siswa berada pada kategori rendah, dan tidak ada siswa yang berada pada kategori
sangat rendah. Tingkat kemampuan berpikir kritis siswa jika dilihat dari indikator
analisis masih dapat dikatakan kurang. Berdasarkan data, 14,71% siswa berada
pada kategori sangat tinggi, 25,49% siswa berada pada kategori tinggi, 37,25%
siswa berada pada kategori sedang, 13,73% siswa berada pada kategori rendah, dan
8,82% siswa berada pada kategori sangat rendah. Selanjutnya tingkat kemampuan
berpikir kritis siswa jika ditinjau dari indikator evaluasi dapat dikatakan cukup baik.
Berdasarkan data hasil penelitian dapat dilihat bahwa 27,45% siswa berada pada
kategori sangat tinggi, 52,94% siswa berada pada kategori tinggi, 15,69% siswa
berada pada kategori sedang, 2,94% siswa berada pada kategori rendah, dan 0,98%
siswa berada pada kategori sangat rendah. Tingkat kemampuan berpikir kritis siswa
dilihat dari indikator inferensi masih dapat dikatakan kurang. Terdapat 18,63%
siswa yang berada pada kategori sangat tinggi, 33,33% siswa berada pada kategori
tinggi, 31,37% siswa berada pada kategori sedang, 7,84% siswa berada pada
kategori rendah, dan terdapat 8,82% siswa yang berada pada kategori sangat
rendah.
Tingkat kemampuan berpikir kritis siswa secara keseluruan yaitu 19 siswa
atau 18,63% siswa secara keseluruhan yang berada di kategori sangat tinggi. Pada
kategori tinggi terdapat 43 siswa atau 42,16% siswa keseluruhan yang menempati
kategori tersebut. Ada 30 siswa atau 29,41% siswa secara keseluruhan berada pada
kategori sedang. Sisanya yaitu 10 orang siswa atau 9,80% siswa secara keseluruhan
berada pada kategori rendah. Dari data hasil penelitian juga diketahui bahwa tidak
ada siswa yang berada pada kategori sangat rendah. Jika seluruh skor yang
diperoleh siswa dijumlah dan dirata-rata, maka akan didapatkan persentase 65,26%
untuk seluruh tingkatan. Berdasarkan penjabaran tersebut, dapat disimpulkan
bahwa tingkat kemampuan berpikir kritis siswa di SMA Negeri 3 Jember adalah
tinggi. | en_US |