dc.description.abstract | BPJS kesehatan bidang gigi dan mulut juga memberikan pelayanan di Puskesmas Sabrang, yang pada wilayah kerjanya termasuk Dusun Watu Ulo. Dusun Watu Ulo memiliki jumlah peserta BPJS kesehatan sebanyak 810 jiwa. Berdasarkan hasil studi pendahuluan melalui dokter gigi dan petugas administrasi Puskesmas, diketahui jika rata-rata kunjungan tiap bulan oleh peserta BPJS kesehatan di poli gigi sebanyak 37 jiwa (0,25%) dihitung dari keseluruhan jumlah peserta BPJS kesehatan di Puskesmas Sabrang (14.598 jiwa.) Angka dinilai sangat rendah, sehingga peneliti ingin mengetahui hubungan pengetahuan tentang BPJS kesehatan gigi dan mulut dengan pemanfaatan fasilitas BPJS kesehatan gigi dan mulut pada peserta BPJS di Dusun Watu Ulo Jember.
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Peneliti mengambil tempat penelitian di Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. Sampel dari penelitian ini adalah peserta BPJS kesehatan yang bertempat tinggal di Dusun Watu Ulo, Desa
Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember dengan rentang usia 15-64 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel adalah 89 orang. Variabel bebas dari penelitian adalah pengetahuan peserta BPJS kesehatan di Dusun Watu Ulo tentang BPJS kesehatan pada bidang kesehatan gigi dan mulut dan variabel terikatnya adalah pemanfaatan fasilitas BPJS di poli gigi Puskesmas oleh peserta BPJS kesehatan di Dusun Watu Ulo. Alat ukur pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner terdiri dari 18 pertanyaan. 9 pertanyaan mengenai pengetahuan peserta BPJS kesehatan tentang layanan BPJS kesehatan di bidang kesehatan gigi dan mulut dan 9 pertanyaan mengenai pemanfaatan fasilitas BPJS kesehatan di poli gigi Puskesmas oleh peserta BPJS kesehatan di dusun Watu Ulo.
Hasil pada penelitian ini menyebutkan jika mayoritas kondisi pengetahuan pada responden adalah rendah (86,5%). Hal yang sama juga terjadi pada pemanfaatan responden terhadap fasilitas BPJS bidang gigi dan mulut yang menyebutkan jika semua responden yang diteliti memiliki tingkat pemanfaatan yang rendah (100%). Uji Spearman untuk kedua variabel yang diteliti adalah p=0,004 (p<0,005). Hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara dua variabel yang diteliti. Artinya jika terjadi kenaikan pada satu variabel maka akan diikuti dengan kenaikan pada variabel yang lainnya. Hal ini mungkin disebabkan jika ada peningkatan jumlah informasi yang didapatkan oleh seseorang maka akan mempengaruhi peningkatan akan pengetahuan dan kesadaran seseorang, sehingga membuat seseorang dapat berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Hal tersebut berlaku pada penelitian ini, jika terjadi peningkatan pada pengetahuan responden tentang BPJS kesehatan gigi dan mulut maka akan berpengaruh pada pemanfaatan responden pada fasilitas BPJS kesehatan bidang gigi dan mulut di Puskesmas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan dari pengetahuan tentang BPJS kesehatan gigi dan mulut dengan pemanfaatan fasilitas BPJS kesehatan gigi dan mulut pada peserta BPJS di Dusun Watu Ulo Jember. | en_US |