Show simple item record

dc.contributor.advisorHandayani, Baiq Lily
dc.contributor.authorWinarsih, Yuyun
dc.date.accessioned2018-08-15T03:18:58Z
dc.date.available2018-08-15T03:18:58Z
dc.date.issued2018-08-15
dc.identifier.nim100910302034
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87063
dc.description.abstractKabupaten Jember merupakan salah satu daerah penghasil beras terbesar di Indonesia. Sentra produksi padi ada di Kecamatan Gumukmas, Sumberbaru,Tanggul dan Bangsalsari (JemberJIC, 2017). Pertanian merupakan sumber penghasilan masyarakat Indonesia,khususnya pada penduduk masyarakat pedesaan. Sehingga karakteristik masyarakat desa salah satu cirinya adalah kehidupan yang sangat bergantung dari pertanian sebagai sumber penghasilan utama. Beberapa faktor geografis yang perlu diperhatikan dalam pertanian yaitu topografi, jenis tanah, kondisi air dan lokasi. Dari beberapa faktor tersebut, penting bagi masyarakat petani untuk mengelola kesuburan pertanian mereka. Tanaman padi terbagi menjadi 2 (dua), yaitu padi sawah dan padi ladang.Potensi wilayah Kabupaten Jember sebagian besar merupakan lahanpertanian, yang digunakan untuk lahan sawah, lahan bukan sawah untukpertanian (tegal, ladang, perkebunan, tambak, kolam, padang pengembalaan)dan pemanfaatan lahan bukan pertanian (rumah, bangunan, hutan negara). Kabupaten Jember merupakan daerah rawan bencana. Bencana yang sering terjadi diantaranya banjir bandang, banjir genangan, tanah longsor, puting beliung. sedikitnya lahan resapan air. Keempat, penebangan hutan sembarangan. Penebangan hutan membuat lahan semakin berkurang, hal ini mengakibatkan banjir. Selanjutnya yaitu menyempitnya daerah aliran sungai.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMenghadapi Banjir Musimanen_US
dc.titleStrategi Petani Dalam Menghadapi Banjir Musiman Di Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record