Analisis Dampak Paparan Medan Magnet Extremely Low Frequency (ELF) pada Biji Tembakau terhadap Pertumbuhan Benih Tembakau
Abstract
Fisika merupakan ilmu dasar yang banyak digunakan oleh manusia untuk mempermudah pekerjaannya, bukan hanya sekedar teori namun erat keterkaitannya dengan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya medan elektromagnetik dengan frekuensi rendah. Medan magnet Extremely Low Frequency (ELF) merupakan bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang berada pada frekuensi yang lebih kecil dari 300 Hz dan termasuk dalam non ionizing radiation. Pada era zaman modern saat ini penggunaan medan magnet Extremely Low Frequency (ELF) banyak dimanfaatkan manusia untuk mempermudah pekerjaannya dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang pertanian. Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan penelitian tentang dampak paparan medan magnet Extremely Low Frequency ELF pada biji tembakau terhadap pertumbuhan benih tembakau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh paparan medan magnet Extremely Low Frequency ELF 300µT, 500 µT dan 700 µT selama 45 dan 60 menit terhadap tinggi benih dan jumlah daun benih tembakau Nicotiana Tabacum.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratorium. Desain peneletian yang digunakan dalam penelitian ini adalah randomized subjects post test only control group design (dimana pembagian dan kelompok subjek penelitian dilakukan secara acak). Pelaksanaan penelitian pemaparan medan magnet dilakukan di Laboratorium Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember dan untuk tahap penanaman dilakukan di Greenhouse Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jember. Sampel penelitian pada penelitian pengaruh medan magnet Extremely Low Frequency (ELF) pada biji tembakau terhadap pertumbuhan benih tembakau ini menggunakan bibit pilihan dari petani yang berpengalaman. Banyaknya biji yang digunakan adalah sebanyak 140 sampel. Hasil penelitian meliputi daya tumbuh, tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, ketebalan daun, massa basah dan massa kering.
Hasil penelitian dari penelitian ini menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan antara beberapa sampel. Perbedaan tinggi tanaman antara sampel eksperimen dan sampel kontrol diduga akibat adanya peningkatan aktivitas enzim amilase akibat paparan medan magnet ELF yang menyebabkan proses perkecambahan lebih cepat sehingga penyerapan nutrisi lebih baik. Selain enzim, dikarenakan juga adanya perubahan kadar ion kalsium pada sel biji tembakau akibat paparan medan magnet Extremely Low Frequency ELF. Ion kalsium termasuk bahan yang bersifat paramagnetik, yaitu suatu bahan yang dapat terpengaruh oleh medan magnet. Adanya medan magnet menyebabkan perubahan kecepatan atau pergerakan ion kalsium sehingga mengakibatkan perubahan transportasi dalam sel biji tumbuhan. Perubahan kadar ion kalsium didalam sel menyebabkan peningkatan penyerapan air dalam sel biji yang memacu aktivitas enzim-enzim perkecambahan pada biji. Selain dapat menyebabkan perubahan konsentrasi ion, medan magnet juga dapat merubah ukuran berkas dalam tumbuhan, Ukuran berkas pengangkut yang lebih besar akan mampu mengangkut unsur-unsur hara serta air dari media tanam lebih banyak sehingga proses pertumbuhan lebih optimal. Akan tetapi selain dipengaruhi oleh medan magnet, ada faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman seperti air, pH, kelembapan, suhu, cahaya matahari, oksigen dan unsur hara dalam tanah. Waktu penelitian yang tidak didukung oleh cuaca yang tidak menentu berakibat intensitas sinar matahari tidak optimal diserap oleh tumbuhan sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tembakau.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Intensitas 500µT dengan lama paparan 60 menit merupakan intensitas dengan waktu pemaparan yang paling berpengaruh terhadap tinggi benih tanaman tembakau (Nicotiana Tabacum) dan Intensitas 500µT dengan lama paparan 45 menit dan 60 menit merupakan intensitas dengan waktu pemaparan yang paling berpengaruh terhadap jumlah daun benih tanaman tembakau (Nicotiana Tabacum).