Potensi Ekstrak Buah Delima Merah (Punica granatum Linn) terhadap Penurunan Jumlah Koloni Bakteri Streptococcus mutans
Abstract
Streptococcus mutans merupakan suatu bakteri yang memulai terjadinya
pembentukan plak pada permukaan gigi. S. mutans bekerja dengan cara memfermentasikan
karbohidrat untuk menghasilkan suasana asam sehingga pH plak jadi
rendah, keadaan ini dapat menyebabkan terjadinya demineralisasi mineral email
dan dentin yang diikuti oleh disintegrasi bagian organiknya yang biasa disebut
dengan karies. Proses karies hanya akan terjadi jika terdapat empat hal utama
yang berpengaruh yaitu permukaan gigi (host), karbohidrat, waktu dan bakteri
kariogenik. Terdapat berbagai cara untuk menghambat pertumbuhan S. mutans,
salah satunya dengan cara memanfaatkan tanaman obat yang memiliki efek
samping minimal. Salah satu tanaman tersebut adalah buah delima merah (Punica
granatum L.). Delima merah mengandung polifenol (flavonoid, antosianin,tannin)
dan alkaloid yang diduga berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui adanya daya hambat ekstrak buah delima merah terhadap
pertumbuhan S. mutans.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian experimental laboratories dengan
rancangan penelitian the post-test only control group design. Pembuatan ekstrak
buah delima merah dengan cara sebagai berikut: kulit dan daging buah delima
merah dipisahkan, kulit buah delima merah dioven selama 3 hari dan daging buah
dioven selama 6 hari. Setelah itu digiling sampai halus kemudian diayak. Serbuk
yang diperoleh ditimbang sesuai kebutuhan masukkan ke dalam toples, dicampur
dengan etanol dan diaduk sampai homogen. Selanjutnya dilakukan maserasi 3 kali
24 jam kemudian disaring dengan kertas saring menggunakan corong buncher.
Filtrat hasil saringan diuapkan dengan rotary evaporator selama 8 jam sampai
diperoleh ekstrak buah delima merah murni. Kemudian ekstrak murni tersebut
diencerkan menggunakan pelarut aquades steril sampai didapatkan konsentrasi
25%, 50%, dan 75%. Sampel berjumlah 4 untuk setiap kelompok penelitian.Terdapat 6 kelompok penelitian, yaitu ekstrak buah delima merah konsentrasi
100%, 75%, 50%, 25%, chlorhexidine 0,2% (kontrol positif), dan aquades steril
(kontrol negatif). Masing-masing kelompok diberi suspensi S. mutans. Semua
petridish dimasukkan ke dalam desikator dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu
37°C, kemudian dilakukan penghitungan jumlah koloni bakteri S. mutans dengan
menggunakan alat colony counter.
Hasil penelitian menunjukkan semakin besar konsentrasi ekstrak buah
delima merah semakin menurun jumlah koloni S. mutans dan semakin kecil
konsentrasi ekstrak buah delima merah semakin meningkat jumlah koloni S.
mutans. Kontrol positif memiliki kemampuan yang lebih besar dibandingkan
dengan ekstrak buah delima merah konsentrasi 100% dalam menghambat
pertumbuhan S. mutans.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak buah delima merah (Punica
granatum L.) memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan S. mutans.
konsentrasi ekstrak buah delima merah yang memiliki daya hambat terbesar
terhadap pertumbuhan S. mutans, yaitu konsentrasi 100%.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]