dc.description.abstract | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh salah satu peristiwa berbahasa yang
menarik untuk dikaji khususnya peristiwa tutur antara guru dan siswa tunagrahita
dalam pembelajaran. Tunagrahita diasumsikan gangguan kecerdasan; gangguan
intelektual; lemah daya tangkap; individu yang memiliki intelegensi yang signifikan
di bawah rata-rata disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku yang
muncul dalam masa perkembangan. Keterbatasan ini ditandai terbatasnya
kemampuan fungsi kecerdasan yang terletak di bawah rata-rata IQ normal yakni IQ
50-70 (slowlener) dan ditandai dengan terbatasnya kemampuan tingkah laku adaptif.
Dalam pembelajaran di kelas tunagrahita, guru menggunakan strategi tertentu agar
tuturan dipahami oleh siswa. Menggunakan strategi tertentu yang berbeda dengan
strategi yang digunakan guru di SD normal misalnya guru menggunakan stratgei
berulang-ulang dalam menjelaskan materi pelajaran karena mereka tunagrahita yakni
mengalami hambatan intelektual.
Berdasarkan latar belakang tersebut permasalahan dalam penelitian ini,
meliputi: 1) strategi tindak tutur menjelaskan dalam pembelajaran di kelas tunagrahita
SDLB Negeri Banyuwangi, 2) realisasi tindak tutur menjelaskan dalam pembelajaran
di kelas tunagrahita SDLB Negeri Banyuwangi. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1)
mendeskripsikan strategi tindak tutur menjelaskan dalam pembelajaran di kelas
tunagrahita SDLB Negeri Banyuwangi, dan 2) mendeskripsikan realisai tindak tutur
menjelaskan dalam pembelajaran di kelas tunagrahita SDLB Negeri Banyuwangi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam
penelitian ini adalah peristiwa tutur antara guru dan siswa SDLB Negeri Banyuwangi
dalam pembelajaran, sedangkan data dalam penelitian ini adalah tuturan antara guru
dan siswa beserta konteksnya yang diindikasikan sebagai tindak tutur dan strategi
menjelaskan guru SDLB Negeri Banyuwangi dalam pembelajaran khususnya tuturan
antara guru dan siswa kelas enam. Subjek penelitian adalah guru kelas enam
tunagrahita SDLB Negeri Banyuwangi dan siswa kelas enam tunagrahita berjumlah
lima yang terdiri dari empat siswa laki-laki dan satu siswa perempuan. Siswa
termasuk kategori tunagrahita ringan dengan rata-rata IQ antara 50-70 (slowlener)
yang pada umumnya tampang atau kondisi fisiknya tidak berbeda dengan anak
normal lainnya, mereka termasuk kelompok mampu didik, masih bisa dididik atau
diajarkan menulis, membaca, dan berhitung. Lokasi penelitian ini
terletak di jalan
Melati no. 03 Kecamatan Giri Kabupaten Banyuwangi
. Metode pengumpulan data
menggunakan teknik rekam dan teknik catat. Instrumen dalam penelitian ini adalah
segmen tutur dan kategori segmen tutur. Proses analisis data terdiri dari seleksi data,
melakukan pengodean data, mengklasifikasikan data, mendeskripsikan data,
interpretasi data yang telah diperoleh.
Hasil penelitian menunjukkan adanya 1) strategi tindak tutur menjelaskan
yang digunakan guru yaitu strategi langsung harfiah secara rinci, strategi langsung
harfiah dengan pilihan sederhana, strategi langsung harfiah dengan berulang-ulang,
strategi langsung harfiah dengan melalui pendekatan, dari strategi tersebut ditemukan
2) realisasi tindak tutur menjelaskan yang digunakan guru, yaitu tindak tutur
menjelaskan dengan bertanya, tindak tutur menjelaskan dengan memberikan pilihan,
tindak tutur menjelaskan dengan memerintah, tindak tutur menjelaskan dengan
mengimbau, tindak tutur menjelaskan dengan memberi pujian, tindak tutur
menjelaskan dengan menjanjikan, tindak tutur menjelaskan dengan menyatakan.
Saran yang diberikan oleh peneliti, antara lain: Bagi guru SDLB untuk dapat
memilih strategi menjelaskan yang tepat dalam pembelajaran khususnya di kelas
tunagrahita. Bagi guru bahasa Indonesia SDLB tunagrahita, untuk menggunakan
pengembangan pembelajaran bahasa khususnya keterampilan berbicara, dan bagi
mahasiswa FKIP bahasa Indonesia untuk dapat menambah khasanah pengetahuan
dalam mata kuliah pragmatik. | en_US |