Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Motivasi Seksual Remaja Di SMA Negeri 3 Jember
Abstract
Remaja merupakan individu yang mengalami transisi dari anak-anak menuju dewasa dengan menunjukkan tanda seks sekunder sampai dengan menuju kematangan organ reproduksi. remaja mengalami perkembangan fisiologis, sosial yang diawali dengan masa pubertas. Pubertas adalah suatu proses kematangan, hormonal dan pertumbuhan yang terjadi pada remaja ketika organ reproduksi mulai berfungsi sehingga karakteristik seks sekunder muncul. Perkembangan sosial pada saat remaja yaitu proses remaja dalam mengembangkan identitas diri dengan berfikir sosial, suka berteman dan peran sosial dengan mulai memiliki ketertarikan dan perasaan yang kuat kepada lawan jenis. Remaja mulai menunjukkkan perilaku dengan cara mengembangkan perasaannya dan mulai mengkomunikasikan beberapa pengharapan terhadap hubungan heteroseksual. Perilaku pada remaja dalam mengembangkan identitas peran seksual dapat disebabkan oleh beberapa faktor dan salah satunya yaitu faktor motivasi. Motivasi adalah penggerak perilaku. Motivasi mengarah kepada perilaku pada tujuan tertentu dan jika terdapat penguat menyebabkan suatu perilaku dapat terulang kembali. Motivasi bisa disebabkan oleh faktor eksternal yaitu salah satunya peran orang tua. Peran penting dari orang tua yaitu bagaimana pola asuh yang diterapkan dalam keluarga untuk anak. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada 15 siswa di SMA Negeri 3 Jember melalui wawancara didapatkan bahwa 15 remaja mengaku pernah berpacaran. Alasan atau motivasi untuk menyukai lawan jenis yaitu 5 siswa mengatakan karena dorongan dari lawan jenis, 4 siswa karena terpengaruh dari sosial media, 4 siswa karena terpengaruh oleh lingkungan, dan 2 siswa karena merasa alamiah dan normal untuk menyukai lawan jenis.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]